MERDEKABICARA.COM | Jakarta -Penataan apik dan artistik setiap sudut ruangan Cafe dan Mie Aceh Baskem Pijay, ditambah sajian penganan khas Aceh secara gratis kepada ratusan pengunjung lounching cafe dan Mie Aceh Baskem Pijay, membuat pengunjung engan beranjak “tak mau pulang”
Padahal, suara Ustaz Aceh 651 melalui mikrophon berkali-kali meminta pengunjung yang sudah menikmati hidangan untuk bergantian dengan pengunjung yang baru datang lainnya tak digubris.Ustaz Aceh 651 terpaksa mengingatkan pengunjung sehubungan protokol kesehatan.Namun pengunjung sepertinya tersulap dengan suasana apik ruangan dan sajian hidangan khas Aceh yang nikmat hingga tak mau pulang.

Cafe Mie Aceh Baskem Pijay yang beralamat di Jalan TB Simatupang No 5 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jaksel, mengawali lounchingnya dengan berdoa bersama dan santunan anak yatim.
Lounching Cafe dan Mie Aceh Baskem Pijay dihadiri ratusan pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat umumnya warga Aceh domisili di Jabodetabek diantaranya ada mantan Pangdam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI (Purn)Teuku Abdul Hafil Fuddin, SH, S.Ip, MH, Ketum Persaudaraan Masyarakat Sumatera, H.Supratman, Senator asal Aceh Syekh Fadhil Rahmi, dll.
Salah seorang pemilik Cafe dan Mie Aceh Baskem Pijay, H Rizani, SH, M.Kes, mengatakan pelayanan di Cafe Pijay ini merupakan pilot projek Aceh yang tetap mengedepankan pola Syariat Islam, umumnya cafe di Jakarta menerapkan pola konvesional yang belum memiliki aturan baku,”Kita lihat Aceh menjadi pilot projek penerapan Syariat Islam di Asia Tenggara,”kata Rizani disela-sela kesibukannya melayani pengunjung lounching, Sabtu (29/08)
Selain itu, Rizani mengajak pengunjung untuk saling berbagi terkait perbaikan ekonomi masyarakat yang terpuruk selama pendemi covid, dengan melakukan sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi warga.
Cafe dan Mie Aceh Baskem Pijay menurut Rizani akan menyediakan berbagai menu berselera Aceh dan nasional diantaranya, Kari Aceh, Kuah Belanggong, Mie Aceh, dan makanan khas Pidie Jaya Dalicha.
“Begitu juga untuk juru masaknya berasal dari orang Aceh yang memang memiliki kemampuan masak dan juru masak tersebut kami kumpul untuk menghasilkan makanan yang luar biasa,”ujarnya(zal)