MERDEKABICARA.COM | PALESTINA – Penjajah Israel Beberapa hari terakhir ini, kembali melancarkan serangan dan membombardir Jalur Gaza. Sementara itu perlawanan membalas kejahatan penjajah Israel ini dengan meluncurkan serangan ke permukiman-permukiman Israel. Inilah yang terjadi di Jalur Gaza dua hari terakhir ini. Warga terus mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Muhammad Riyadh, warga Palestina dari kampung Al-Syujaiya, sebelah timur Kota Gaza, menolak anak-anaknya berangkat ke sekolah. Dia takut akan nyawa mereka. Karena jaraknya hanya setengah kilometer dari perbatasan timur Jalur Gaza.
Di tengah-tengah antisipasi dan kegelisahan warga tersebut, suasana perang menyelimuti Jalur Gaza. Abu Wahid, lelaki berusia 60-an tahun ini mengatakan kepada koresponden Pusat Informasi Palestina, “Suasana eskalasi dan intensitas pesawat pengintai penjajah Israel yang terbang di langit Jalur Gaza sama sekali bukanlah pertanda baik.”
Dia menambahkan, “Suasana eskalasi ini mengingatkan kami pada suasana perang yang terjadi pada tahun 2014 lalu, berikut kehancuran yang dilakukan oleh pasukan pendudukan penjajah Israel di Gaza.”
Saed, mahasiswa berusia 24 tahun, berkeyakinan bahwa tidak ada tempat untuk rasa takut di Jalur Gaza selama ada perlawanan yang senantiasa waspada. Dia mengatakan, “Meskipun ada rasa sakit yang kami alami kemarin pagi akibat ulah brutal pasukan penjajah Israel yang membuldoser jasad Muhammad Na’im, namun serangan balasan perlawanan telah menyembuhkan luka di dada kami, serta menghilangkan rasa ketakutan serta kesedihan yang kami alami.”
Dia meminta perlawanan Palestina untuk terus mengadopsi kebijakan pencegahan langsung atas segala serangan yang dilakukan pasukan penjajah Israel.
Serangan udara
Kantor media pemerintah Palestina di Gaza mengkonfirmasi bahwa sebanyak 34 serangan udara dilancarkan oleh pesawat-pesawat tempur penjajah Israel di berbagai lokasi di Jalur Gaza, yang terkonsentrasi di Rafah, Khanyunis, dan Beit Lahia, pada Ahad malam, sebelum serangan baru yang terjadi pada hari Senin pagi hingga malam.
Kantor media pemerintah Palestina di Gaza menjelaskan bahwa serangan pada Ahad malam mengakibatkan empat orang warga terluka, serta mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah yang berada di dekat lokasi serangan.
Tidak ada gencatan maupun perang
Analis politik dan spesialis urusan Zionis, Salahuddin Awawidah, kepada Pusat Informasi Palestina mengatakan, meskipun ada ancaman yang dilontarkan oleh para politisi Zionis, namun situasinya tidak akan ke arah perang. Mereka mengancam karena sedang ada pemilu. Politisi Israel hanya dapat meraup suara dengan cara mengancam dalam konteks eskalasi.
Dia menyatakan bahwa ancaman-ancaman yang dilontarkan para politisi penjajah Israel terhadap Jalur Gaza adalah dalam konteks kampanye pemilu yang semakin sengit dari waktu ke waktu. Dia menambahkan, “Politisi Zionis tidak memiliki jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang banyak disampaikan orang-orang Israel.”
Mengenai pendapat para ahli dan analis Zionis, Salahuddin Awawidah menyatakan bahwa banyak analis Zionis yang berbicara tentang keseriusan dan bahaya situasi dengan Gaza. Akan tetapi mereka mengatakan, “Jarak antara kita dan perang masih jauh, karena beberapa alasan, yang paling utama adalah pemilihan umum. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dari perang. Tidak ada pemerintah yang mampu mengambil keputusan perang atau gencatan jangka panjang. Sampai waktu pemilu dan pembentukan pemerintah mampu untuk melakukan itu.”
Salahuddin Awawidah memperingatkan bahwa tidak adanya perang atau gencatan ini tidak berarti bahwa ledakan tidak mungkin terjadi. Dia menjelaskan bahwa ledakan itu dapat terjadi setiap saat, baik secara sengaja atau karena kesalahan, dengan serangan dari pihak mana pun yang menimbulkan kematian.
Awawidah menambahkan, “Kita tidak sedang menghadapi perang dan juga tidak sedang menghadapi gencatan jangka panjang yang akan membawa kondisi yang baik bagi Jalur Gaza, setidaknya sampai krisis politik yang terjadi di Israel berakhir. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa akan ada perang. Namun yang ada adalah putaran eskalasi sporadis dan terputus-putus.
Sumber : palinfo