MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Pemerintah merumuskan peta jalan (roadmap) program pengembangan UMKM untuk dijalankan dalam 5 (lima) tahun ke depan. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi mulai membahas hal tersebut saat keduanya melakukan pertemuan.
“Nomor satu yang kita lihat sebetulnya ujung-ujungnya menaikkan penghasilan UMKM, tapi kita tarik ke belakang bagaimana meningkatkan penghasilan UMKM, misalnya itu usahanya harus diperbesar,” kata Pungky usai bertemu Menteri Teten di kantornya, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Untuk menjalankan program pengembangan UMKM, Kemenkop dan UKM bersama Bappenas sepakat akan mendorong pola kemitraan yang menghubungkan UMKM dengan pasar nasional, maupun internasional. Dengan demikian UMKM diharapkan bisa meningkatkan penghasilannya.
“Berarti harus ada dong pendampingan, milih bibit yang bagus, kemudian menanam dengan standar pertanian internasional, kemudian kita bantu akses pemasaran ke luar, akses pembiayaan, dan juga teknologi. Nah ide-ide besar ini yang harus kita terjemahkan untuk dijalankan di lima tahun ke depan,” papar dia.
Sebagaimana diketahui pengembangan UMKM menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua pemerintahannya. Bahkan program pengembangan UMKM ini telah diusulkan masuk dalam draf omnibus law karena membutuhkan payung hukum yang kuat.
“Rencana untuk mengembangkan UMKM ke depan bersama Pak Menteri karena Pak Presiden mengusulkan agar UMKM didorong besar-besaran ke depan, omnibus law kan arahnya ke situ,” tandas Pungky.
“Kan rencana pemerintah dalam jangka panjang ke depan sudah ada target-target. Lalu kami berpikir rencana kerja kementerian lima tahun ke depan apakah ada ruang untuk memperbaiki lebih besar lagi,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan mengatakan, Kemenkop dan KemenPPN/Bappenas bersama-sama akan memperbaiki apa yang sudah dijalankan selama ini.
“Karena, kita juga harus menjadi bagian dari perencanaan pembangunan yang disusun Bappenas,” kata Prof Rully.
Prof Rully menambahkan, ada tiga hal yang dibahas bersama Bappenas. Yaitu, membangun kemitraan atau stakeholders UMKM, corporate culture yang juga harus diperbaiki, dan membangun jejaring yang lebih luas ke dunia internasional.
“Dari tiga hal itu, saya berharap ke depan bisa lebih sinergi dan satu sama lain saling memberikan informasi,” tandas Prof Rully.
Selain itu, lanjut Prof Rully, antara Kemenkop UKM dan KemenPPN/Bappenas juga akan ada diskusi terkait pendampingan UMKM. “Kita harus saling berkomunikasi lebih intensif lagi,” pungkas Prof Rully. (FS)