MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan usaha hilirisasi yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi merupakan nafas utama untuk peningkatan ekonomi Aceh. Hal itu disampaikan Nova saat menerima audiensi PT. Golden Daru Utama (GDU), di Banda Aceh, Kamis, 7/11.
“Usaha hilirisasi ini adalah nafas kita, karena dengan inilah nantinya akan meningkatkan daya ekspor dan juga melahirkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat kita,” kata Nova. Nova menuturkan, usaha hilirisasi ini sudah ia anjurkan sejak setahun lalu dengan melakukan kolaborasi-kolaborasi bersama korporasi negara lain untuk meningkatkan investasi di Aceh.
Namun, Nova menilai selama ini pelaksanaannya masih belum maksimal. Oleh sebab itu, Nova menyambut baik para investor yang ingin berinvestasi di Aceh. Terkait perizinan, para investor diminta tidak perlu khawatir karena saat ini Pemerintah Aceh sudah memberikan peluang besar dengan menawarkan berbagai kemudahan bagi mereka yang ingin menanamkan modalnya di Aceh.
Sementara terkait investasi yang ditawarkan PT. Golden Daru Utama yang bergerak di bidang pengolahan pakan unggas, Nova mengatakan setuju dan mendukungnya. Namun, pemerintah tidak bisa secara langsung menjalankan bisnis, melainkan harus melalui perusahaan miliki daerah yang dalam hal ini disebut PT. Pembangunan Aceh (PEMA).
“Dalam hal ini, harusnya sektor privat harus bekerja sama dengan sektor privat, tidak bisa dengan pemerintah. Saat inikan belum ada satupun yang be to be, jadi saya mau nantinya PT. PEMA yang akan bekerja sama dengan PT. GDU,” kata Nova. Sementara itu Presiden Direktur PT. Golden Daru Utama (GDU), Shim Kyung Hee, mengatakan bahwa investasi ini dilakukan atas dasar ketertarikannya terhadap luas lahan yang sangat produktif pada sektor pertanian di Aceh.
“Di sini lahanya luas, banyak petani yang menanam namun mereka bingung mau menjual ke mana. Jadi kami siap untuk menampungnya, dan tentunya ini akan memberikan benefit yang baik bagi petani, khususnya petani jagung,” kata Shim Kyung Hee. Shim Kyung Hee menjelaskan, nantinya perusahaannya akan menampung produksi jagung dari para petani lokal untuk diolah menjadi pakan ternak unggas.
“Untuk saat ini hasil produksi yang mulai kita jajaki masih di daerah Blang Bintang Aceh Besar,” katanya.
Pada pertemuan tersebut turut dihadiri oleh; Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Peternakan, Kepala Badan Pengawasan Keuangan Daerah, Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, serta Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi. (HS)