Langsa | MERDEKABICARA.COM – Orang tua wali murid siswa/i sekolah SMP Negeri 4 Langsa mengeluhkan besarnya biaya Les tambahan yang dilakukan menjalang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2017-2018 oleh Kepsek dan dewan guru di sekolah tersebut.
Menurut sumber, orang tua wali murid yang minta namanya dirahasiakan kepada media ini, Kamis kemarin (15/2), saat dijumpai kediamannya mengatakan, biaya Les tambahan yang besarnya Rp.270.000,- (dua ratus tujuh puluh ribu rupiah) per siswa itu dirasakan terlalu berat dan sulit bagi mereka untuk bisa melunasi uang sebesar itu.
Pasalnya, manyoritas orang tua wali murid siswa/i yang bersekolah disekolah itu, mereka bekerja sebagai petani, penarik Betor, dan nelayan yang pendapatannya pas-pasan cukup buat makan sehari-hari.
“Bingung kami bang, keluh sumber itu kepada Wartawan, uang darimana kami ambil untuk membayar Les tambahan anak kami sebagai persiapan mengikuti Ujian Nasional yang dianjurkan komite kepada kami, keluh sumber itu menuturkan.
Ditempat berbeda Kepsek SMP Negeri 4 Langsa Supriadi,S.Pd saat dihubungi wartawan lewat solulernya mengatakan, “masalah kegiatan les tambahan memang benar pihak sekolah yang merencanakan, namun besaran biaya saya tidak tau, itu urusan Kepala Komite, sebutnya lewat soluler.
Dijelaskannya, semua keputusan ada ditangan Ketua Komite, dialah yang bertugas dan berperan mengundang wali murid untuk hadir rapat membahas besaran biaya yang akan diambil pada pelaksanaan les tambahan di sekolah tersebut.
Gini aja bang, ucap dia lagi dengan nada sedikit agak gusar, “lebih jelasnya, coba tanya saja sama Kepala Komite, karena dia yang lebih tau berapa besaran biaya les tambahan untuk siswa/i kelas IX. tutup Supriadi lewat soluler kepada Wartawan.
Sementara itu ditempat dan waktu yang berbeda, Ketua Komite Anwar ketika dihubungi lewat telepon genggamnya kepada Wartawan membenarkan ada les tambahan menjelang pelaksanaan UN, “benar ada les tambahan untuk siswa/i yang diduk di kelas IX di sekolah SMPN 4 ini, ujarnya.
Dirinya selaku Komite, kata dia lagi, sesuai perintah Kepala sekolah sudah mengundang dan mengadakan rapat wali murid terkait masalah biaya les, dan mereka menyetujui hal tersebut, yakni sebesar Rp.270.000,- per siswa, sebutnya seraya menambahkan, adapun les akan dilaksanakan sehabis jam pelajaran sekolah, dan rencananya rutin setiap hari, tutupnya.
Melihat kenyataan dan fakta tersebut, terkesan seperti tidak habis-habisnya deraan selalu datang menimpa rakyat kecil, para guru dan Kepsek sebagai pengemban amanah dalam mencerdaskan anak bangsa, kini tinggal selogan kosong, rakyat kecil tetap terjepit dan tersingkir dari dunia pendidikan jika hal tersebut dibiarkan tampa kepedulian dari pihak terkait, khususnya Pemko Langsa, demikian.
Penulis : Baihaqi
Editor : Arzak