MERDEKABICARA.COM | TAKENGON – Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) melalui Program Katalisator Kemitraan Berdikari terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ekonomi berbasis potensi daerah. Kali ini, PNL sukses menggandeng tiga mitra strategis, yakni PT Putra Gayo Internasional, PT Asa Coffee Gayo, dan Koperasi Produsen Gayo Linge Antara, untuk mendukung diversifikasi produk kopi Gayo. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (Moa) yang bertujuan memperkuat ekosistem kemitraan serta mendorong inovasi dalam industri kopi, Takengon, 27 Maret 2025.
Anggota Tim Program Katalisator Kemitraan Berdikari PNL, Prof. Dr. Ir. Indra Mawardi, MT, menegaskan bahwa program ini merupakan implementasi kebijakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang terus mendorong inovasi daerah guna menciptakan kemandirian ekonomi. Salah satu bentuk dukungan konkret dari pemerintah adalah melalui Program Katalisator Kemitraan Berdikari dengan skema EMAS (Ekonomi Mandiri dan Sejahtera), yang bertujuan memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, dunia usaha, dan dunia industri (DUDI) dalam mengembangkan produk inovatif berbasis potensi lokal.
Menurutnya, PNL sendiri terlibat aktif dalam riset dan pengembangan teknologi yang berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah, khususnya dalam mengembangkan kopi Gayo di Aceh Tengah. Sebagai daerah penghasil kopi Gayo terbaik di Indonesia, Aceh Tengah memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya tergali.
“Oleh karena itu, program ini berfokus pada inovasi produk kopi sachet Gayo, yang memungkinkan produk unggulan ini lebih mudah diakses oleh pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan adanya diversifikasi ini, diharapkan industri kopi Gayo dapat semakin berkembang dan meningkatkan kesejahteraan petani serta pelaku usaha kopi di daerah tersebut,” terangnya.
Prof. Indra melanjutkan, dalam kerja sama ini, PNL menggandeng tiga mitra utama yang memiliki rekam jejak kuat di industri kopi. PT Putra Gayo Internasional merupakan produsen dan eksportir kopi dengan jangkauan pasar luas, termasuk Amerika Serikat (70%), Eropa (20%), serta Asia dan Australia (10%). Perusahaan ini berfokus pada kualitas premium dengan berbagai varian kopi unggulan, seperti Gayo Arabica Fully Washed, Gayo Arabica Natural Process, dan Gayo Arabica Anerobic. Sementara itu, PT Asa Coffee Gayo telah sukses menembus pasar internasional dengan ekspor ke Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, dan China. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen kopi Gayo terpercaya yang mengolah biji kopi berkualitas tinggi dari tahap awal hingga menjadi green bean. Adapun Koperasi Produsen Gayo Linge Antara berperan penting dalam mengelola rantai pasok kopi Gayo langsung dari para petani, memastikan keberlanjutan produksi sekaligus meningkatkan kesejahteraan komunitas petani kopi di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Prof. Indra mengatakan, program ini mendapat dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk tahun 2024-2025, sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung riset dan inovasi berbasis daerah.
“LPDP, yang berada di bawah Kementerian Keuangan RI, memiliki peran strategis dalam mendanai program unggulan yang berorientasi pada peningkatan daya saing nasional. Selain itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi turut mendorong peran perguruan tinggi dalam membangun ekosistem inovasi melalui kolaborasi dengan dunia industri, ? ” tutup Prof. Indra.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan MoU secara _desk to desk_ antara PNL dengan ketiga mitra strategis. Selain itu, turut ditandatangani MoA antara Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Bisnis PNL dengan PT Putra Gayo Internasional, PT Asa Coffee Gayo, dan Koperasi Produsen Gayo Linge Antara. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan Tri Dharma Perguruan
Turut hadir dalam acara penandatanganan MoU dan MoA, Ketua Program Katalisator Kemitraan Berdikari PNL, Ir. Sariyusda, MT, bersama anggota tim, Dr. Busra, SE. M.Si, Dr (C). Ir. Muhammad Hatta, SST. MT, dan Fakhriza, ST. MT. Keberhasilan PNL dalam membangun kemitraan strategis ini diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain dalam mengembangkan inovasi berbasis potensi daerah. Melalui sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah, kopi Gayo diharapkan semakin dikenal sebagai produk unggulan Indonesia di pasar global, sekaligus menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi lokal. {}