MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Tiga pilar utama yang menjadi landasan kepemimpinan yang efektif adalah visi, aksi, dan inspirasi. Ketiga elemen ini saling terkait dan saling memperkuat, menciptakan dasar yang kokoh untuk kepemimpinan yang sukses.
Visi memberikan arah, aksi menggerakkan perjalanan, dan inspirasi membangkitkan semangat. Dengan menguasai ketiga pilar ini, seorang pemimpin dapat membimbing timnya menuju pencapaian tujuan yang luar biasa.
John C. Maxwell, seorang penulis, pembicara, dan pakar kepemimpinan terkenal, mengemukakan bahwa seorang pemimpin adalah _”a leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way_ (seseorang yang mengetahui jalan, menempuh jalan, dan menunjukkan jalan).
Kutipan ini menggambarkan esensi kepemimpinan yang efektif dan memberikan panduan tentang kualitas dan tindakan yang harus dimiliki seorang pemimpin. Sehingga pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan, inovasi, dan keberhasilan bersama.
1. Mengenal Jalan: Pengetahuan dan Visi
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tujuan yang ingin dicapai dan cara untuk mencapainya. Ini mencakup pemahaman tentang visi organisasi, nilai-nilai inti, dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengetahuan ini memungkinkan pemimpin untuk membuat keputusan yang tepat dan memimpin dengan percaya diri.
Pemimpin harus memiliki visi yang jelas tentang masa depan organisasi. Visi ini harus dapat menginspirasi dan memotivasi anggota tim. Pemimpin harus terus belajar dan berkembang agar tetap relevan.
Umar bin Khattab adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana pengetahuan yang mendalam dan visi yang kuat dapat menghasilkan kepemimpinan yang efektif dan adil, serta membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Dia memastikan bahwa hukum berlaku sama untuk semua orang, tanpa memandang status sosial atau kekayaan.
Umar juga melakukan berbagai reformasi sosial selama masa kekhalifahannya, termasuk memperbaiki sistem perpajakan, memperkuat administrasi pemerintahan, dan memastikan kesejahteraan rakyat miskin. Di bawah kepemimpinannya, kekhalifahan Islam berkembang pesat. Umar tidak hanya fokus pada ekspansi wilayah tetapi juga pada pengelolaan dan administrasi wilayah-wilayah baru agar tetap stabil dan makmur.
Atau di era kekinian ada Steve Jobs, pendiri Apple Inc., adalah contoh seorang pemimpin yang memiliki pengetahuan mendalam dan visi yang jelas. Steve Jobs tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga memiliki visi yang jelas tentang bagaimana teknologi dapat mengubah dunia. Ia membayangkan komputer yang bisa digunakan oleh setiap individu, bukan hanya oleh perusahaan besar atau ilmuwan. Visi ini mendorong Apple untuk menciptakan produk-produk inovatif seperti Mac, iPod, iPhone, dan iPad yang telah merevolusi cara bekerja, berkomunikasi, dan menghibur diri.
2. Menempuh Jalan: Tindakan dan Keteladanan (Aksi)
Setelah mengetahui jalan, seorang pemimpin harus menempuhnya. Ini berarti pemimpin harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai visi. Tindakan ini mencakup pengambilan keputusan yang berani, pengelolaan sumber daya yang efektif, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan.
Pemimpin harus menunjukkan integritas dalam setiap tindakan. Keteladanan yang baik akan membangun kepercayaan dan loyalitas dari anggota tim. Pemimpin harus bekerja keras dan menunjukkan dedikasi yang tinggi. Tindakannya harus mencerminkan komitmen terhadap visi dan tujuan organisasi.
Salah satu contoh pemimpin Islam terkenal yang menempuh jalan melalui tindakan dan keteladanan adalah Khalid bin Walid (RA), seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai panglima perang yang tangguh dan ahli strategi militer yang brilian. Julukan Khalid bin Walid sebagai “Pedang Allah” mencerminkan keberanian, keteguhan, dan keteladanan dalam tindakan.
Selain menjadi panglima perang yang hebat, Khalid juga dikenal sebagai seorang yang taat dalam beribadah. Dia selalu menunjukkan rasa syukur dan ketundukan kepada Allah SWT dalam setiap kemenangannya. Ketika Khalifah Umar bin Khattab menggantinya dari posisi panglima tertinggi, Khalid bin Walid menerimanya dengan lapang dada tanpa protes. Hal ini menunjukkan keteladanannya dalam ketaatan kepada pemimpin dan kesediaannya untuk mendukung umat Islam dari posisi apapun.
Atau Nelson Mandela seorang pemimpin yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga bertindak untuk mencapainya. Setelah menghabiskan 27 tahun di penjara karena melawan apartheid di Afrika Selatan, Mandela muncul sebagai simbol ketahanan dan rekonsiliasi. Ketika dia menjadi presiden, dia menunjukkan keteladanan dengan mempromosikan rekonsiliasi nasional dan menghindari balas dendam.
3. Menunjukkan Jalan: Membimbing dan Menginspirasi
Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya mengetahui dan menempuh jalan, tetapi juga menunjukkan jalan kepada orang lain. Ini berarti pemimpin harus mampu membimbing, menginspirasi, dan memberdayakan anggota tim untuk mencapai tujuan bersama.
Pemimpin harus mampu mengkomunikasikan visi dan strategi dengan jelas kepada anggota tim. Komunikasi yang efektif akan memastikan semua orang berada pada halaman yang sama. Pemimpin harus berperan sebagai mentor dan pembina bagi anggota tim. Pemimpin harus membantu anggota tim untuk berkembang dan mencapai potensi penuh.
Pemimpin harus memberikan dukungan yang diperlukan, baik dalam bentuk sumber daya, pelatihan, maupun dukungan emosional. Dukungan ini akan membantu anggota tim untuk tetap termotivasi dan fokus pada tujuan.
Salah satu contoh pemimpin Islam terkenal yang dikenal karena membimbing dan menginspirasi adalah Ali bin Abi Thalib (RA), sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW serta khalifah keempat dalam Islam. Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai sosok yang bijaksana, adil, dan penuh kebijaksanaan. Ali sangat mendorong pendidikan dan pembelajaran. Dia sering mengajar para sahabat dan umat Islam tentang ajaran-ajaran agama dan etika moral.
Ali bin Abi Thalib dikenal karena pidato dan nasihatnya yang penuh hikmah. Banyak ucapan dan nasihatnya yang tercatat dalam sejarah, menunjukkan kedalaman pengetahuannya tentang agama, kehidupan, dan kepemimpinan. Salah satu kutipannya yang terkenal adalah, “Jangan biarkan hatimu mati dengan dosa, karena hati adalah kendaraan menuju akhirat.” Sebagai khalifah, Ali sangat menekankan pentingnya keadilan dalam pemerintahan. Dia memastikan bahwa hukum diterapkan secara adil tanpa pandang bulu, baik terhadap kaum Muslimin maupun non-Muslimin.
Ada juga Mahatma Gandhi salah satu pemimpin yang menunjukkan jalan melalui keteladanan dan inspirasi. Gandhi memimpin gerakan kemerdekaan India dari penjajahan Inggris dengan menggunakan prinsip-prinsip non-kekerasan dan ketahanan. Melalui tindakannya, Gandhi mengarahkan jutaan orang India untuk berjuang secara damai dan tanpa kekerasan.
Penulis:
Ir. Muhammad Hatta, SST. MT. CPS. CPPS
Alumni Certified Professional Public Speaking