Categories: Sosmas

Wali Murid Mengeluh, SDN17 Banda Sakti Diduga Pungut Kutipan Liar

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Wali murid SDN 17 Banda Sakti jajaran Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe mengeluhkan praktek dugaan pungutan liar (pungli) oleh pihak sekolah. Wali murid meminta pihak dinas agar memutasikan kepala sekolah tersebut.

Menurut keterangan salah seorang wali murid, pihak sekolah membebankan biaya tambahan bagi seluruh murid. Pihak sekolah berdalih uang itu untuk kepentingan siswa tersebut.

“Diminta Rp40 ribu per siswa. Katanya untuk beli simbol dan biaya perawatan buku,” ujar wali murid asal Gampong Uteun Bayi tersebut yang tak ingin namanya dipublish, Selasa, 25 Juli 2023.

Dia menyebut bahwa bagi siswa yang tidak membayarkan uang dimaksud maka tidak diberi pinjam-pakaikan buku pelajaran.

Kepada media ini, wali murid tersebut mengaku keberatan atas kutipan tersebut, ditambah lagi dengan kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit, dia mengaku pungutan liar seperti itu harus diberantas.

“Stop kutipan-kutipan apalagi pemerintah kan sudah memberi dana operasional untuk sekolah,” ujar nasumber media ini.

Dikonfirmasi ke sekolah yang bersangkutan, Kepsek SDN 17 Banda Sakti, Nurlela Bintang mengakui kutipan tersebut. Dia juga mengaku alasan pengutipan itu untuk penertiban atribut dan buku paket. Dia mengaku kutipan ini sudah berjalan sejak setahun lalu.

“Iya ada kami kutip uang Rp40 ribu itu untuk simbol baju dan sampul buku biar bukunya tidak rusak” kata dia. Dia juga mengaku uang yang dikutip tersebut sudah terkumpul seluruhnya.

Sekedar catatan, peserta didik di sekolah itu berjumlah sekitar 180 murid. Jika dikalkulasi maka uang yang terkumpul dari praktek dugaan pungutan tersebut itu sebesar Rp7,2 juta. Sementara pemerintah pusat sudah memberikan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) senilai Rp920 ribu per satu orang siswa untuk jenjang sekolah dasar.

Ketika didesak terkait penggunaan dana bos, dia mengaku uang kutipan itu untuk kepentingan siswa juga.

“Saya mengaku salah atas kutipan uang itu, dan ke depan tidak saya lakukan lagi” ujar Nurlela Bintang.

Awak media berupaya menghubungi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, A. Haris untuk menanyakan petunjuk pelaksanaan penggunaan Dana BOS. Hingga berita ini ditayangkan pihak media belum mendapat konfirmasi. {Red}

Recent Posts

Parlemen Daerah Bergerak, DPRK Aceh Utara Telusuri Kasus Kebun Sawit di Hutan Lindung

MerdekaBicara.com – Aceh Utara | Dugaan perambahan kawasan Hutan Lindung Lauser oleh sebuah perusahaan industri…

1 hari ago

Terbongkar! Perusahaan Sawit Ini Diduga Serobot Hutan Lindung

MerdekaBicara.com – Lhokseumawe | Sebuah perusahaan industri sawit yang beroperasi di Aceh Utara, berinisial PT…

1 hari ago

Kapolres Pidie Tinjau Lahan untuk Program Gampong Mandiri di Blang Paseh

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK meninjau lahan yang akan dikembangkan…

3 hari ago

PNL, SKK Migas, dan Mubadala Energy Siapkan Generasi Muda Migas

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan tinggi…

3 hari ago

Polres Pidie Pasang Spanduk Himbauan Stop Illegal Mining dan Illegal Logging di Geumpang

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Polsek Geumpang Polres Pidie bersama Koramil 17 Geumpang dan masyarakat setempat…

5 hari ago

Safari Subuh Tadzkiratul Ummah Aceh: Dari Masjid Nurul Iman, Menggema Seruan Keberkahan

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Safari Subuh Tadzkiratul Ummah (TU) Aceh kembali digelar pada Minggu (28/09/2025)…

5 hari ago