MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA – Pasantren terpadu Nurul Iman, di Cot Girek Baru, kecamatan Cot Girek, Aceh Utara melaksakan English Drama competation 2022. Acara berlangsung pada malam Minggu, 1 Oktober 2022, di lapangan serba guna pasantren tersebut.
Acara ini diikuti oleh sejumlah santri yang sedang mondok di pasantren serta ratusan alumni dan wali santri juga turut hadir.
Acara ini merupakan agenda rutin pasantren, yang pementasan seni. Selain sebagai pergelaran seni, acara juga untuk melatih siswa dalam menerapkan kemampuan berbahasa asing.
Drama yang dimainkan menggunakan dialog dalam bahasa Inggris.Para pelakon berdialog dengan aksen bahasa Inggris yang cukup baik sehingga penonton terkesima.
Kompetisi drama dalam dalam bahasa Inggris ini diikuti oleh empat kelompok, yaitu dua kelompok putra dan dua kelompok putri.
Semua peserta kompetisi adalah
Santri lama dan santri baru.
Santri adalah santri kelas 1, 2, 3 dan kelas 4. Sedang santri baru adalah santri kelas satu, dua dan tiga tingkat SLTP.
Pada penampilan pertama, tampil kelompok kelas baru putri. Kelompok ini menampilkan drama tentang makna dan manfaat dari menolong pada sesama. Akhir dari cerita ini adalah menolong orang lain secara iklas akan mendapatkan balasan yang tidak pernah disangka sangka.
Pada penampilan kedua, tampil santri lama putra lama. Kelompok ini menampilkan drama tentang perjuangan rakyat Indonesia terhadap penjajah Belanda. Latar belakang cerita yang diangkat adalah kisah perjuangan warga Surabaya pada peristiwa 10 Nopember.
Usai pemetasan kelompok ini, penonton dihibur oleh santri pria dengan membawa shalawat Nabi. Shalawat ini disampaikan dalam lima bahasa, yaitu bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Cina dan bahasa Jawa.
Pada drama selanjutnya adalah kisah inspiratif tentang seorang anak yang melawan ibu kandungnya. Akibat bertindak dan berkata kasar, memendam amarah. Akibatnya dikuasai oleh amarah, si anak mengalami kecelakaan karena tidak waspada ketika keluar ke jalan. Didramakan, si anak durhaka ditabrak mobil karena emosi sehingga tidak waspada saat menyebrang jalan. Diujung hayatnya, si anak durhaka mengakui dan meminta maaf atas kesalahannya. Sang ibu memaafkan meskipun hatinya sempat dihancurkan oleh putri kandungnya sendiri. Drama ini mengisahkan tentang keiklasan dan maaf yang tanpa batas dari seorang ibu
Pada penampilan terakhir adalah drama tentang kepahitan hidup dan perjuangan rakyat Palestina atas Zionis Israel.
Dalam bahasa Arab, mereka berdialog dan bercerita atas hal hal pahit dialami oleh anak anak dan warga Palestina saat melaksanakan kegiatan belajar di sekolah dan pasantren di negara Palestina.
Ustad Nur Yoimi ketua pengawas umum menyebutkan, Pasantren Nurul Iman bukan hanya menciptakan santri yang paham agama dan bahasa Inggris, namun juga diajarkan pandai membaca tanda tanda jaman perubahan dunia.” Kami mendidik para santri paham arti Iqra’ yang lebih luas. Bukan hanya pantai membaca Al-Qur’an, ” Ustadz Nur Yoimi.
Sementara camat Cot Girek, Kamaruddin mengharapkan para santri harus memiliki semangat dan giat belajar. “Jauh dari kota atau jauh dari jalan trans Sumatera bukanlah penghalang untuk berprestasi. Belajarlah dengan baik agar menguasai bahasa Inggris karena peluang untuk sukses sangat besar. Belajar dengan giat sehingga mampu menghapal Al-Qur’an. Sepuluh, dua puluh hingga tiga puluh juzz. Saat ini, peluang untuk bekerja pada lembaga negara sangat terbuka untuk yang mampu hafal Al-Qur’an. Di polisi Republik Indonesia dan di Universitas Indonesia, jalur untuk Hafiz terbuka lebar. Lembaga lembaga ini memproritaskan adik adik yang mampu menghafal Al-Qur’an”, kata Kamaruddin dalam kata sambutannya.
Kata kata sambutannya dari camat ini mendapat perhatian khusus dari para santri karena pidato disampaikan dalam bahasa campuran, yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan bahasa Aceh.
Penulis : Tim Redaksi
Editor : Nasier H