Categories: Lingkungan

Pasang Kawat Kontak Kejut, 10 Hektar Lahan Sawit BUMDes Selamat dari Amukan Gajah

MERDEKABICARA.COM | Konflik manusia dan gajah diseputar lima Desa di Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh hingga ini tidak ditemukan titik terang. Ke lima desa tersebut di antaranya Desa Blang Lango, Tuwie Meuleusong, Kandeh, Kila dan Blang Teungku merupakan jalur lintasan gajah sumatera.

Namun, tidak ada masalah yang tak punya solusi, berkat kreatifnya seorang Keuchik (Kepala Desa), 10 hektar tanaman kelapa sawit Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tuwie Meuleusong berhasil diselamatkan dari serangan hewan bertubuh besar itu.

Dengan penggunaan Dana Desa (DD) yang baik Keuchik Tuwie Meulesong, Afandi memasang kawat kontak kejut di sekeliling perkebunan kelapa sawit BUMDes.

Dikatakannya alat kontak tersebut tidak bersifat membunuh namun hanya bersifat kontak kejut, dikarenakan gajah merupakan hewan yang memiliki daya ingat yang baik, tentu kontak kejut itu dapat memberikan efek trauma pada gajah.

“Sehingga nantinya hewan tersebut tidak akan berani lagi menyerang perkebunan kami,”ujarnya.

Afandi menuturkan sebelum memasang alat kontak kejut ini, pihaknya juga telah berkonsultasi dengan pihak BKSDA Aceh dan alat tersebut sering dipakai untuk peternakan dan perkebunan besar untuk menjaga dari serangan hama dari luar.

Bertahun-tahun telah dilewati mereka tanpa ada lagi terdengar adanya serangan hama gajah, tanaman kelapa sawit BUMDes Tuwie Meulesong terlihat tumbuh subur dan mulai membuahkan hasil.

Bukannya terusik dengan hewan lindung itu, justru Afandi berharap pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak Desa setempat untuk membangun penangkaran gajah di kawasan hutan setempat, yang mana Desa Tuwie Meuleusong sendiri siap menyediakan puluhan hektar lahan hutan khusus untuk penangkaran gajah.

“Kita berharap pemerintah membangun semacam tempat penangkaran, supaya habitatnya tetap terjaga dan manusia bisa hidup berdampingan dengan gajah tanpa takut perkebunan masyarakat akan diserang gajah lagi,”ujarnya.

Apabila tempat penangkaran gajah dapat terealisasikan dia berharap nantinya memiliki pengaruh dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat, mengingat hingga kini lima desa setempat termasuk kawasan terpencil yang luput dari pembangunan. {}

Recent Posts

Konferensi Internasional 20 Tahun MoU Helsinki: Refleksi Dua Dekade Perdamaian Aceh

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Pemerintah Aceh bersama Diaspora Global Aceh akan menyelenggarakan International Conference on…

1 hari ago

Peringati HUT ke-80 RI, Wali Kota Lhokseumawe Serahkan Remisi Umum dan Dasawarsa

MERDEKABICARA COM | LHOKSEUMAWE - Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH, menyerahkan Remisi…

2 hari ago

Kapolres Pidie Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Lapangan PCC Sigli

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK. bersama Ketua Bhayangkari Cabang…

2 hari ago

Diduga Telantarkan Istri dan Anak, Oknum Pegawai Lapas Lhokseumawe Dilaporkan ke Polisi

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Seorang oknum Pegawai Lapas Kelas IIA Lhokseumawe, Kementerian Imigrasi dan Lembaga…

3 hari ago

Kapolres Pidie dan Forkopimda Cek Stok Beras di Gudang Bulog dan Kilang Padi

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK, bersama unsur Forum Koordinasi…

5 hari ago

BCA Syariah dan Aceh Water Gelar Funwalk “Building Healthy Life” di Lhokseumawe

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Bank BCA Syariah Lhokseumawe bersama PT Toya Perdana Lhokseumawe (Aceh Water)…

1 minggu ago