MEDEKABICARA.COM | Ulama memiliki peran yang sangat besar dalam menangani dan menanggulangi permasalahan Covid-19 yang sedang melanda Aceh. Pengaruh ulama dianggap mampu menuntun masyarakat untuk patuh terhadap imbauan pemerintah agar disiplin mematuhi protokol kesehatan, demikian hal yang dikatakan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
“Saya yakin, ulama kita di Aceh sudah paham betul apa yang harus dilakukan, ” kata Nova saat membuka Muzakarah Ulama Kharismatik Aceh dalam rangka penanganan Covid-19, di Hotel Grand Nanggroe, Rabu, (26/8/2020).
Muzakarah tersebut mengangkat tema “Melindungi Ummat dari Penyakit Covid-19 dengan Pemahaman Ilmu Agama serta Ilmu Kesehatan.” Kegiatan tersebut berlangsung selama 26-28 Agustus 2020.
Nova mengatakan,kedisiplinan masyarakat masih rendah dalam mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menghindari tempat keramaian, dan lainnya.Banyak masyarakat beranggapan bahwa Covid-19 seolah-olah hanya sebuah rekayasa. Akibatnya, banyak masyarakat Aceh nyaris tidak peduli bahkan apatis dengan imbauan- imbauan pemerintah.
Melalui Muzakarah tersebut, Nova berharap keberadaan ulama sebagai “warasatul ambiya” dapat menjawab dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada dalam masyarakat. Terutama permasalahan Covid-19 yang sedang melanda saat ini.
“Kami berharap agar forum muzakarah ini benar-benar menjadi ruang konsolidasi dan sarana membangun persepsi bersama para ulama kharismatik Aceh, dalam rangka melawan dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, ” tutur Nova.
Kata Nova, peran para ulama di Aceh dapat menjadi salah satu strategi yang efektif untuk menekan angka kasus Covid-19. Menurutnya, ulama merupakan kearifan lokal yang dimiliki Aceh. Petuah ulama tidak akan ditolak masyarakat, melainkan akan dijaga dan dilestarikan.
“Sesuai pesan bapak Presiden bahwa kita harus menggunakan media kearifan lokal. Di Aceh, saya pikir tidak terbantahkan lagi, pengaruh dan tuntunan ulama merupakan kearifan lokal di sini, “kata Nova Iriansyah.
Nova menambahkan, anjuran MPU dan seluruh ulama lainnya di Aceh untuk membacakan Qunut Nazilah dalam setiap sholat rawatib yang dilakukan di masjid dan meunasah selama ini merupakan salah satu contoh peran para ulama dalam membantu penanggulangan terhadap Covid-19.
“Kami yakin bahwa bagi masyarakat, keberadaan ulama berada pada posisi yang sangat dihormati dan dimuliakan. Kalimat dan kata-kata ulama didengar dan sangat ditaati oleh masyarakat Aceh. Karenanya, kepada para ulama kharismatik Aceh yang hadir malam ini, mari bersama-sama kita yakinkan masyarakat dengan pola edukatif dan persuasif agar muncul kesadaran akan bahaya wabah ini, “ujar Nova.
Dalam kesempatan itu, Nova juga mengharapkan dukungan dan bantuan dari para ulama guna menyukseskan kegiatan Gebrak Masker yang direncanakan berlangsung pada hari Jumat, 4 September 2020 mendatang.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Aceh dalam mencegah meluasnya penularan Covid-19, ” kata Nova.
Ikut hadir mendampingi Plt Gubernur dalam acara tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, dan Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Zahrol Fajri. {}