• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Agustus 18, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Lingkungan

Setelah Gajah, Seekor Bayi Orang Utan Kembali Lahir di TSI Cisarua

27 Mei 2020
Reading Time: 1 min read
A A

MERDEKABICARA.COM | BOGOR – Bertepatan dengan momentum Hari Keanekaragaman Hayati Dunia yang jatuh pada tanggal 22 Mei dan Idul Fitri pada tanggal 24 Mei, kabar gembira datang dari lembaga konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua.

Pada Selasa (25/5/2020) sekitar jam 05.00 Wib lalu, telah lahir seekor bayi orang utan betina. Bayi orang utan ini merupakan orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dari induk Evi dan jantan Ipung.

Kelahiran Fitri melengkapi kebahagiaan, karena pada bulan lalu (28/04/2020), seekor anakan gajah juga lahir di TSI Bogor. Anakan gajah ini diberi nama Covid lantaran lahir pada saat dunia mengalami pandemi COVID-19.

KLHK mencatat bahwa selama penutupan Lembaga Konservasi (LK) dan berlangsungnya Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB), banyak satwa yang lahir di Lembaga Konservasi antara lain Gajah Sumatera di TSI Cisarua dan Gembira Loka Yogyakarta.

Ini menandakan bahwa pengelola LK telah menerapkan kesejahteraan satwa dengan baik sehingga satwa dapat berkembangbiak secara alami dan telah menjalankan fungsinya sebagai tempat pengembangbiakan di luar habitat yang tetap mempertahankan kemurnian genetiknya.

Diharapkan melalui program captive breeding ini, konservasi ex-situ link to in-situ bisa dijalankan dan pada akhirnya peningkatan populasi in-situ dapat tercapai.

Mari kita jaga alam Indonesia dan lestarikan. Untuk hari ini dan masa depan generasi kita nanti. {}

Tags: NasionalSatwasosmas
SendShareTweet
Next Post

Aturan BLT Dana Desa Diperbarui, Lebih Sederhana dan Besaran Naik

Rekomendasi

Diancam Sanksi AS, Pemerintah Tetap Lanjutkan Pembelian 11 Unit Sukhoi Su-35 Rusia

5 tahun ago

Kapolres bersama Bupati Pidie Tanam Jagung Serentak di Gampong Tanjong Krueng Sigli

1 bulan ago

Trending

  • Kuliah Umum Teknik Kimia PNL Kupas Peluang dan Tantangan Memasuki Dunia Industri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Miliaran Rupiah untuk KUBE Aceh Utara, Proyek Pemberdayaan atau Proyek Titipan ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh! 10 di Aceh Tenggara SD Dapat Pagar Baru Senilai Ratusan Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabar Gembira! Unimal Buka S2 Ilmu Komunikasi, Dapat Diskon dan Diajari Guru Besar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Telantarkan Istri dan Anak, Oknum Pegawai Lapas Lhokseumawe Dilaporkan ke Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In