MERDEKABICARA.COM | BOGOR – Menteri Riset dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro meresmikan fasilitas laboratorium yang dikenal dengan sebutan Anechoic Chamber. Laboratorium ini digadang-gadang menjadi yang terbesar di Indonesia dengan dimensi 20x11x9.9 meter. Anechoic Chamber merupakan ruangan yang dirancang untuk meredam gelombang refleksi elektromagnetik.
Anechoic Chamber memiliki rentang frekuensi mulai dari 100 Khz (Kilohertz) sampai 40 GHz (Gigahertz). Selain itu, Anechoic Chamber milik Pusteksat juga sudah memenuhi berbagai standar. Dinding Anechoic Chamber juga dilapisi dengan material khusus yang berdaya serap tinggi untuk optimasi pengukuran Electromagnetic Compatibility (EMC). Lapisan yang disebut wedges ini berbentuk seperti kumpulan piramida yang puncaknya mengarah pada pusat ruangan.
Perpaduan antara struktur dan material lapisan inilah yang membuat Anechoic Chamber mampu meredam gelombang refleksi elektromagnetik. Laboratorium ini berguna untuk pengembangan dan pengujian Satelit dari kelas nano sampai medium. Lab. ini juga dapat digunakan untuk peralatan yang lain seperti peralatan pertahanan sampai pada peralatan rumah tangga, bahkan telefon genggam yang kita gunakan dengan pengujian komponen elektronika dan telekomunikasi.
Dalam pidato sambutannya, Bambang menyampaikan bahwa diresmikannya laboratorium Anechoic Chamber ini diharapkan mampu mempercepat kemajuan kemandirian Indonesia di bidang teknologi satelit dan mensejajarkan Indonesia dengan negara lain di bidang persatelitan. Pada kesempatan yang sama, Kepala LAPAN Prof. Thomas Djamaludin menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur laboratorium Anechoic Chamber menunjang kearah penyelenggaraan keantariksaan untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan komersial keantariksaan karena ekonomi keantariksaan sudah bagian dari tren internasional.
Selain meresmikan laboratorium Anechoic Chamber, Bambang juga mengunjungi beberapa fasilitas yang ada di LAPAN, termasuk ruang assembly, integration and test (AIT), Mission Control Center, dan antena full motion. Kegiatan ini adalah bagian dari kunjungan kerja yang dilakukan Oleh Menristek/BRIN di LAPAN. Pada kesempatan dan hari yang sama sebelum ke Pusteksat, Menristek/BRIN juga mengunjungi dua satuan kerja LAPAN lainnya yaitu Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) dan Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang).
Dengan makin seriusnya LAPAN mengembangkan kemandirian di bidang Teknologi Roket, Satelit, dan Penerbangan ini merupakan jawaban bahwa Indonesia saat ini menjadi negara pengembang teknologi tinggi roket dan satelit yang sejajar dengan negara lain seperti India, China, dll yang telah berhasil mengorbitkan satelit dengan roketnya sendiri. Bambang menambahkan,
“Nantinya kita akan memiliki Bandar Antariksa di Pulau Biak dan disana akan menjadi space port yang melayani kegiatan peluncuran satelit baik itu oleh Indonesia maupun luar negeri, dan diharapkan kita akan meluncurkan satelit dengan roket buatan sendiri”. {}
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Muzakir dan Ramadhan berhasil meraih juara pertama pada turnamen bulu tangkis…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pasangan calon walikota dan wakil walikota Lhokseumawe nomor dengan nomor urut…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Polres Pidie melaksanakan apel pengecekan kesiapan personel pengamanan TPS (Tempat Pemungutan…
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Dalam kehidupan, sering kali kita tergoda oleh keinginan untuk mencapai kesuksesan…
Disabilitas Saksikan Debat Calon Walikota MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - KIP Kota Lhokseumawe kembali menyelenggarakan debat…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif selama kampanye terbuka pasangan…