MERDEKABICARA.COM | PALESTINA – Pemerintah Jepang mengumumkan tentang pemberian bantuan keuangan yang bagi rakyat Palestina senilai 32.764.655 dolar AS melalui organisasi internasional UNRWA, pada Rabu (12/2).
Dia mengindikasikan, paket bantuan baru ini termasuk dalam bantuan kepada para pengungsi Palestina melalui UNRWA. Ia juga mendukung perlunya kebijakan mendesak untuk melindungi masyarakat Palestina yang terpinggirkan melalui Program Pembangunan yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Wanita Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWOMEN) dan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) , Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNMAS), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA)), dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
Bantuan tersebut juga mencakup penyediaan pasokan medis melalui Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga dalam rangka dukungan Jepang untuk pemulihan ekonomi Palestina melalui Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Kantor Kuartet.
Sementara itu menurut ketua komite rakyat anti blokade, Jamal al-Khudri menegaskan, satu juta setengah warga Palestina di Gaza bergantung kepada donasi kemanusiaan disebabkan blokade Israel dan buruknya kondisi perekonomian.
Kondisi yang berbahaya ini merupakan dampak blokade yang telah berlangsung selama 13 tahun, dan menyebabkan hancurnya perekonomian secara berkelanjutan.
Menurut al-Khudri, kondisi ini memberikan gambaran seputar tingginya prosentasi kemiskinan dan pengangguran.
1,5 juta warga yang bergantung kepada bantuan kemanusiaan adalah mereka yang mendapatkan bantuan dari badan urusan pengungsi PBB “UNRWA” dan bantuan kemanusiaan dari dunia Arab, internasional dan lembaga social lainnya.
Bantuan ini secara umum sangat terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan mereka untuk melanjutkan kehidupan, dan hanya batas minimum yang bisa dicapai, ungkap al-Khudri.
Tokoh Palestina ini menegaskan pentingnya bekerja, agar warga Palestina bisa bergantung kepada sumber penghasilan sendiri, dan gerbang untuk itu sangat jelas dan hanya satu-satunya, yaitu pencabutan blokade Gaza secara penuh, mencakup kebebasan bergerak, dibukanya perlintasan, dan pertukaran dagang antara Gaza dan Tepi Barat lewat jalur aman, di samping kebebasan ekspor dan impor, tanpa ada larangan dan hambatan di perlintasan.
Ditegaskan pula pentingnya memanfaatkan proyek strategis, seperti pelabuhan dan bandara untuk mengubah kondisi Gaza yang kesulitan.
Di samping itu sangat penting mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan kondisi yang buruk di Gaza, secara kuat dan tanpa ragu oleh masyarakat internasional, bangsa Arab dan dunia Islam, sebagai hak bagi bangsa Palestina, dimana setiap harinya kondisi perekonomian dan layanan public terus memburuk.
Al-Khudri menyebutkan urgensi perpanjangan kerja UNRWA, dan jaminan keamanan bagi jaringan donasi internasional untuk perpanjangan kerja UNRWA, agar bisa memberikan bantuan bagi 1,5 juta warga Palestina di Gaza, di samping jutaan pengungsi di dalam dan di luar Palestina.
Keputusan Amerika menghentikan donasi bagi UNRWA menjadi salah satu penyebab utama krisis keuangan UNRWA.
Al-Khudri kembali menegaskan pentingnya langkah cepat dan kuat dari pihak internasional, karena di tahun 2020 bisa jadi Gaza tak layak untuk tempat kehidupan, dan menyelamatkan perekonomian dan layanan kemanusiaan di berbagai sektornya.
Sumber : palinfo