Categories: Sosmas

Direktur YARA Sebut Kemiskinan Dapat Memicu Berbagai Kriminalisasi

MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH – Derektur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin SH, menyebutkan kejadian kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersejata Pimpinan Abu Razak di Tring Gadeng, Kabupaten Pidie Jaya Pada Kamis Sore (19/9), memiliki pemicu dan sebab.

Hal tersebut di sampaikan Safaruddin melalui Release Pers yang di kirim ke media ini, Jum,at (20/9). Menurutnya, KKB muncul bukan secara spontanitas juga hal biasa, tentu ada pemicu, mengapa KKB tibul di Aceh?.

“Itu semua tidak terlepas dari hidupan masyarakat yang belum mendapatkan kesejahteraan atau masih hidup di bawah garis kemiskunan. Kemiskinan salah satu faktor terjadinya kriminalisasi” ujar Safaruddin. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, menurut Safar, pemerintah Aceh harus mencari jalan keluar untuk membangun ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik.

“Apa lagi di Aceh kerap munculnya Kelompok-Kelompok Kriminal Besenjata, bahkan bisa kita lihat setiap anggota KKB baik itu yang tertembak maupun yang di tanggkap oleh aparat penegak hukum, hampir rata-rata merupakan mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM)” jelas Safar.

Dan itu erat kaitannya dengan tidak terealisasi butir-bitir perjanjian MoU Helsinki, salah satunya yang mengatur tentang pemberdayaan terhadap mantan Kombatan GAM. Sebagaimana di ketahui banyak diantara mantan Kombatan memiliki latarbakang pendidikan yang tidak memadai.

Namun mereka memiliki keberanian yang sangat besar dan lihai dalam menggunakan senjata api. sementara lapangan kerja sangat minim buat mereka. Ingin menciptakan usaha juga tidak memiliki modal, kebutuhan hidup keluarga semakin hari semakin besar, dengan kondisi tersebut, sehingga mereka memilih peluang yang ada, seperti melakukan penculikan dan meminta tebusan, terlibat dalam peredaran Narkoba, perampokan dengan menggunakan senjata api, dan sebagainya, dalam bentuk kriminalisasi.

“Apalagi di Aceh menurut kabar masih mudah ditemukan senjata api peninggalan zaman konflik. Jadi ketika kejadian seperti di Pijay maka ini merupakan akumulasi dari kemiskinan dan himpitan beban hidup,” tutur Safar.

Berdasarkan pengalan tersebut, Lanjut Safaruddin, pemerintah baik itu di tingkat provinsi maupun Kabupaten/kota di Aceh, diharapkan agar lebih serius dalam memaksimalkan kesejahteraan masyarakat.” Saya sangat yakin bila angka kemiskinan dapat di tuntaskan, maka angka kriminalisasi di Aceh akan semakin mengecil” demikian Derektur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh, Safaruddin SH. (Has).

Recent Posts

Wali Kota Lhokseumawe Serahkan SK Pengangkatan 1.990 PPPK Tahap I Formasi 2024

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Wali Kota Lhokseumawe Dr Sayuti Abubakar SH MH secara resmi menyerahkan…

11 jam ago

Polres Pidie Terjunkan Personel Amankan Jalan Haul Akbar Sirul Mubtadin

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Haul Akbar Ke-9 Forum Majelis Ta’lim Sirul…

1 hari ago

PT PIM Klarifikasi Insiden Kebakaran Dinding Gudang & Transfer Tower Pabrik NPK

MEREEKABICARA.COM | ACEH UTARA - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) memberikan klarifikasi terkait insiden kebakaran…

2 hari ago

Terjawab Sudah! Ini Alasan Proyek Plasma PT SAG Sempat Mandek Bertahun-Tahun

MerdekaBicara.com – Aceh Utara | PT Satya Agung (SAG), anak perusahaan dari Bahruny Group, menegaskan…

3 hari ago

Kapolres Pidie Dukung UMKM Lokal, Kunjungi Warung Mie Suree di Pantai Ujong Pie

MEREEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK bersama Ketua Bhayangkari Cabang…

4 hari ago

Bangun SDM yang Unggul, Perwira PAG Ikut Serta dalam Pertamina Energi Negeri (PEN) 8.0

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Dukung proses belajar mengajar yang kreatif, interaktif dan sesuai dengan perkembangan…

5 hari ago