MERDEKABICARA.COM | Pasca pemilihan umum legislatif, puluhan calon legislatif (caleg) yang diprediksi gagal mendapat amanat rakyat serta tim suksesnya mengalami goncangan jiwa. Di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) H Mustajab, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga sempat menangani terapi kejiwaan dan rawat jalan pada 15 caleg dan 5 orang tim sukses caleg dari berbagai tempat di tanah air.
“Beberapa orang sudah datang 3 hari setelah coblosan,” Kata KH Supono saat dihubungi lewat sambungan telepon, Sabtu (8/6).
Menurut KH Supono, 15 orang caleg yang ia tangani datang dari berbagai tempat. Rinciannya yakni dari Kalimantan sebanyak 6 orang, Jakarta 4 orang, Sulawesi 3 orang dan Sumatera 2 orang. Para caleg tersebut mengalami tekanan mental karena merasa telah mengeluarkan biaya besar, namun harapan duduk sebagai anggota dewan perwakilan rakyat tak tercapai.
Mereka merasa ditipu oleh para botoh (makelar suara dalam bahasa Banyumas) yang hanya menguras uang mereka. Mereka memang tidak memperlihatkan perilaku ganjil. Tapi pikirannya kosong belum bisa menerima kekalahan.
“Kebanyakan usianya masih muda. Dirawat di sini kurang lebih seminggu. Saya berusaha menenangkan kejiwaan mereka,” kata KH Supono yang tersohor di Kanbupaten Purbalingga karena melakukan pendampingan kejiwaan pada Sumanto, yang sempat menjalani hukuman 5 tahun penjara sejak 2003 karena terbukti melakukan kanibalisme, memakan tubuh mayat.
Tak hanya Caleg, Supono juga merawat 5 orang tim sukses caleg asal Jawa Tengah. Saat ini, mereka masih menjalani rawat jalan di RSKJ H Mustajab. Tekanan mental yang mereka alami disebabkan para caleg yang mereka dukung meminta pertanggungjawaban pengembalian biaya yang dirasa tak sesuai janji tim sukses.
“Persoalan utama goncangan jiwa ini memang disebabkan oleh uang yang dikeluarkan besar,” ujar Supono.
Di RSKJ H Mustajab bagi para caleg serta tim sukses penanganan dilakukan dengan 3 metode. Pendekatan dilakukan secara medis melalui perawatan dokter, selanjutnya makanan sebagai asupan gizi, serta pendekatan agama lewat salat, pembacaan kitab suci Alquran dan mengikuti tausiah keagaamaan.
Sumber : Merdeka.com