LANGSA | MERDEKABICARA.COM – Geuchik Muzakir, SH dari gampong Seulalah Induk Kec.Langsa Lama Pemko Langsa bersama dengan perangkat desa lainnya mengadakan kegiatan lomba kebersihan antar dusun, ini dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hut Kemerdekaan RI yang ke 72 di gampong tersebut. Perlombaan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada Pemko Langsa dalam upayanya mewujudkan kota bersih.
Dalam konfirmasinya Jum’at (18/8) Muzakir menjelaskan, adapun kegiatan ini akan berlangsung selama enam hari dari tanggal 18 s/d 23 Agustus, dengan tujuan untuk menumbuhkan kembali budaya gotong royong ditengah-tengah masayarakat khususnya masyarakat gampong Seulalah Induk ini, ungkapnya.
Ia menambahkan, perlombaan kebersihan antar dusun yang kami laksanakan tersebut selain untuk menumbuhkan semangat kegotongroyongan juga sebagai alat pemersatu bagi masayarakat yang mendiami dimasing-masing dusun yang ada digampong Seulalah Induk untuk bisa terus menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam segala hal demi kemajuan gampong kedepan.
Dijelaskannya, adapun hadiah yang akan diberikan kepada pemenang nantinya, tambah Muzakir, panitia telah menyiapkan tropi dan uang tunai dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 10 juta rupiah, hadiah tersebut akan diberikan kepada pemenang yang berhasil mendapatkan juara yakni juara satu sampai dengan empat, sementara tim juri yang akan menilai jalannya kegiatan lomba ini kami datangkan petugas dari Kecamatan dan perangkat, imbuhnya.
Kegiatan lomba Dusun terbersih yang dilaksanakan geuchik gampong Seulalah Induk tersebut merupakan acuan kepada warganya agar tetap terus menjaga dan memelihara kebersihan dilingkunagan masing-masing, Seulalah Induk yang di dalamnya memiliki empat dusun diantaranya Dusun Mawar I, Dusun Mawar II, serta Dusun Tanjung Jati I, Tanjung Jati II, mempunyai biografi yang letaknya sangat strategis, artinya mudah dijangkau dari berbagai arah penjuru jalan.
Amatan Wartawan, Gp. Seulalah Induk sebelum adanya Alokasi Dana Desa yang dikucurkan Pemerintah, gampong tersebut termasuk kedalam gampong yang tertinggal disebabkan beberapa faktor dampak dari pemekaran, seperti tidak memiliki tempat sarana ibadah yang layak, kantor desa yang tidak memadai, dan masih banyak lagi sisi sisi kekurangan lain yang pada saat ini sudah tertanggulangi dengan baik, Seulalah yang sekarang bukan lagi Seulalah yang dulu, demikian.