MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Kelangkaan LPG Subsidi tabung isi 3 kilogram terjadi di Lhokseumawe, Aceh. Akibatnya, warga harus membeli dengan harga lebih mahal dibandingkan dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Yusuf, warga Panggoi , kecamatan Muara Dua, pemko Lhokseumawe, Aceh mengaku dirinya harus membeli LPG isi 3 kilogram dengan harga sebesar 30 ribu rupiah per-tabung.
” Saya dapatnya di Batuphat. Itu pun cuma satu, katanya kepada Media, Selasa, (15/10). Batu Phat yang dimaksud Yusuf adalah kawasan yang berada di kecamatan Muara Satu, sekitar 5 kilometer ke arah Barat tempat dirinya tinggal. ” Kalau pun datang gas (subsidi) ke pangkalan, kita jarang dapat karena sangat cepat habisnya. Sedikit lambat kita tidak dapat (jatah) lagi karena banyak yang sudah antri, makanya walaupun mahal, tetap harus kita beli,” terang Yusuf.
Namun dia mengakui, ” Sesekali memang dapat harga 25 atau 28 ribu, tapi jarang. Yang sering itu harga 30 ribu. Entah kenapa, kejadian seperti ini terjadi dalam beberapa bulan terakhir,” kata Yusuf.
PT. Patra Niaga Gas melalui SBM Aceh Wilayah IV Gas, Ayyub Fadillah mengatakan, harga jual gas isi 3 kilogram di pangkalan resmi Pertamina (bukan pengecer) adalah sebesar 18 ribu rupiah per-tabung.
” Harga resmi yang sesuai HET kota Lhokseumawe adalah Rp18.000. Jika terjadi, kedapatan pangkalan resmi yang menjual LPG 3 Kg diatas HET akan kita berikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ” terang Ayyub Fadillah.
Menurutnya, saat ini penyaluran LPG 3 kg di Kota Lhokseumawe pada bulan oktober sudah dilakukan penambahan sebesar 12% dibanding bulan September 2024.
” Untuk isu konsumen susah mendapatkan gas mungkin hanya ada di beberapa titik lokasi dikarenakan adanya perayaan hari besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal ini sudah kita antisipasi dengan penambahan kuota 12% melebihi september 2024″, kata Ayyub.
Menurutnya, Dirjen ESDM telah memberi dan menetap kuota LPG isi 3 kg ( sering disebut sebagai elpiji melon) untuk kebutuhan warga Lhokseumawe pada tahun 2024 ini sebesar 4,671 Metrik Ton. ” Jumlah ini setara dengan 4.671.000 kilogram, atau sebanyak 1.557.000 tabung,” urai Ayyub Fadillah.
Saat ini, jumlah Pangkalan penyalur di wilayah Lhokseumawe sebanyak 161 pangkalan, sementara agen LPG PSO sebanyak tiga agen.
Menurut Ayyub, Pengawasan terhadap supply LPG 3kg dilakukan secara bersama yang terdiri dari Kementerian ESDM melalui dirjen Migas, Pertamina, Pemprov, Pemko maupun APH.
Ayyub menegaskan bahwa gas subsidi isi 3 kilogram diberikan kepada Rumah Tangga, Usaha Mikro, nelayan dan petani.
Ayyub mengingatkan, sasaran gas subsidi harus Sesuai Perpres 104/2007, Perpres 38/2019, dan Kepmen ESDM No.37.K/MG.01/MEM.M/2023.
” Untuk harga jual LPG di pangkalan resmi Pertamina (bukan pengecer) kita pastikan harga sesuai HET, jika terjadi kedapatan pangkalan resmi yang menjual LPG 3 kg diatas HET akan kita berikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku” tegas Ayyub Fadillah. {}
Sumber: infomigas dot id