• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Ekonomi

Sri Mulyani: Persiapkan yang Terburuk Tapi Harapkan yang Terbaik untuk Pemulihan EKonomi

25 Juli 2020
Reading Time: 2 mins read
A A

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Melihat kondisi perkembangan perekonomian yang sedang terjadi saat ini, Pemerintah telah membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang berkisar antara 4,5% hingga 5,3%. Namun, proyeksi tersebut juga tergantung pada kinerja ekonomi di kuartal ketiga tahun 2020 ini dimana pada bulan Agustus-Oktober akan diperoleh data-data yang terkini mengenai apakah pemulihan ekonomi betul-betul berjalan terus dan memang akan meningkat.

“Sikap kita adalah prepare for the worst tapi hope for the best (persiapkan yang terburuk tapi harapkan yang terbaik). Kita harus mengikhtiarkan untuk mencari dan mencapai skenario-skenario yang lebih optimis namun tetap realistis berdasarkan kondisi yang kita hadapi di bidang kesehatan maupun di bidang ekonomi,” jelas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan persnya yang diterima, Sabtu (25/7/2020).

Ia mencontohkan, anggaran untuk belanja perlindungan sosial yang Rp203 triliun sudah ditambah untuk Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, bansos untuk Jabodetabek dan non Jabodetabek sebesar 10 juta penerima, ditambah menjadi 20 juta penerima. Untuk sembako ditambah 9 juta berarti 29 juta penerima plus ditambahkan lagi listrik dibebaskan untuk 450 VA dan untuk 900 VA diberikan diskon 50%.

“Tadinya ini hanya berlaku 3 bulan, kita perpanjang jadi 6 bulan. Bansos ini yang tadinya diberikan hanya 6 bulan kita sekarang perpanjang sampai Desember, 9 bulan. Ini semuanya adalah yang disebut prepare for the worst dan itu ada di dalam anggaran yang sudah kita sediakan dalam Perpres 72,” tukas Menkeu.

Beberapa sektor perekonomian di kuartal kedua mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan namun kepastian tersebut masih harus dilihat dari statistik bulan Juni yang sekarang sedang difinalisasi.

Sektor seperti konsumsi listrik yang meningkat cukup positif memberikan rasa optimistis. Untuk sektor makanan dan penerimaan perpajakan juga sudah mulai menunjukkan pembalikan ke arah positif dimana sebelumnya kontraksi di atas 10%. Sektor perdagangan eceran yang tadinya juga negatif bahkan double digits mendekati atau di atas 30%, di bulan Juni sudah mulai membalik atau meski negatif tapi negatifnya sudah single digit. Hal ini berarti terjadi pembalikan walaupun masih terdapat beberapa sektor yang lemah seperti penjualan otomotif memang sudah terjadi pembalikan tapi masih sangat lemah dibandingkan statistik tahun lalu.

“Kita akan lihat semua indikator ini untuk melakukan asesmen resikonya. Kalau kita lihat indeks kekayaan konsumen kita pada bulan Juni sudah membalik positif, indeks keyakinan konsumen kita sudah mulai membalik, indeks ekspektasi kondisi ekonomi juga sudah mulai membalik. Ini memberikan harapan bahwa masyarakat juga melihat bahwa ada harapan,” ungkap Menkeu.

Oleh karena itu, pemerintah mengakselerasi agar harapan yang mulai terbangun dapat terwujud melalui program-program pemulihan ekonomi dan akan diluncurkan lebih banyak lagi bantuan sosial produktif. Pada sektor korporasi yang padat karya untuk bisa segera pulih kembali melalui kredit modal kerja yang dijamin pemerintah. Semuanya memiliki tujuan agar harapan masyarakat dan dengan adanya sedikit relaksasi dari kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan walaupun tetap dengan protokol kesehatan bisa kemudian menciptakan momentum pemulihan perekonomian. {}

Tags: BantuanCovid-19KesehatanNasionalsosmas
SendShareTweet
Next Post

Operasi Bersama Ilegal Loging di Aceh Barat

Rekomendasi

YARA Somasi Plt Gubernur dan DPRA Bangun Terowongan Geurutee

6 tahun ago

Aceh Utara Raih Juara Kompetisi Marching Band Tingkat Provinsi

2 tahun ago

Trending

  • Resmikan 32 Puskesmas di Aceh Utara Menjadi BLUD, Ini Pesan Ayahwa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Penggelapan Bea Lelang FIF Lhokseumawe

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Patra Niaga Sosialisasikan Program Rekrutmen bagi Lulusan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ayah Wa Soroti Kinerja Pasif KADIN Aceh Utara dan Minta Lebih Proaktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wabup Panyang Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran di Gampong Pante Jaloh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In