• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Agustus 19, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Pendidikan

Guru di Perbatasan Malaysia Manfaatkan Radio Sebagai Media Pembelajaran

3 Mei 2020
Reading Time: 2 mins read
A A

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Demi tetap menegakkan kegiatan belajar mengajar dari rumah sesuai anjuran pemerintah selama pandemi COVID-19, para guru Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia memanfaatkan jaringan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai media pembelajaran karena keterbatasan jaringan internet di daerah itu.

“Di Sanggau ini letak geografisnya beragam, jadi tidak semua daerah yang mempunyai jaringan internet,” kata salah seorang guru SD Kabupaten Sanggau Titis Kartikawati dalam telekonferensi bersama para guru dan pegiat pendidikan yang disiarkan melalui Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (2/5).

Selain letak geografisnya yang beragam, wilayah Kabupaten Sanggau juga banyak sekali titik “blank spot” sehingga anak didik tidak bisa mengakses internet untuk pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dilaksanakan.

Melihat permasalahan tersebut pihak sekolah berkolaborasi dengan RRI setempat mengadakan program belajar melalui radio selama satu jam dengan bantuan para pendidik.

“Setiap Senin hingga Jumat kita bergantian, semua guru bisa memberikan materi sesuai apa yang mereka kuasai,” ujar guru kelas lima tersebut.

Titis mengatakan penerapan cara belajar menggunakan radio milik pemerintah tersebut cukup membantu proses belajar mengajar. Sebab akses radio dapat menjangkau semua daerah termasuk titik “blank spot” atau sekitar empat kabupaten di provinsi itu.

“Jadi daerah blank spot bisa juga mendengarkan materi yang kami berikan,” katanya.

Selain dapat menjangkau ke berbagai titik, penerapan cara belajar tersebut juga irit biaya. Sekolah atau para guru tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk membeli paket data internet.

Apalagi sebagian besar wali murid di daerah itu bekerja sebagai buruh tani, sawit, pedagang sayur dan sebagainya sehingga cukup kesulitan apabila harus mengeluarkan biaya lebih pada anak mereka untuk membeli paket data internet.

Upaya yang sudah dilakukan Titis menjadi contoh yang baik dari penerapan empat elemen kebijakan yang diatur melalui Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Langkah inovasi dengan pemanfaatan jaringan radio di wilayah perbatasan dan kolaborasi antara guru, orang tua dan siswa merupakan kunci kesuksesan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Tanpa adanya kolaborasi tersebut, pembelajaran di rumah yang menyenangkan sulit untuk dicapai.

“Kunci utama kesuksesan belajar dari rumah adalah komunikasi yang baik antara guru, orang tua dan siswa. Kolaborasi itu yang harus dibangun,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad.

Dalam telekonferensi terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Prof Unifah Rosyidi mendorong beragam upaya pembenahan yang perlu dilakukan terkait infrastruktur jaringan di antaranya akses internet dan listrik terutama di daerah pelosok, sehingga program kegiatan belajar mengajar di rumah selama Pandemi COVID-19 dapat lebih maksimal.

“PGRI mengharapkan pemerintah agar lebih fokus menginvestasikan sarana dan prasana terutama listrik dan internet,” katanya. ‘{}

Tags: JakartaNasionalsosmas
SendShareTweet
Next Post

Pemerintah Nagan Raya Tinjau Kecamatan Terendam Banjir dan Serahkan Bantuan Masa Panik

Rekomendasi

Keluarga Besar WA Group The Light From Pase Kembali Salurkan Bantuan Banjir Aceh Utara

3 tahun ago

Sosialisasi Adat Munyerah Ni Anak Ku Tengku Guru di Aceh Tengah

5 tahun ago

Trending

  • Kuliah Umum Teknik Kimia PNL Kupas Peluang dan Tantangan Memasuki Dunia Industri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Miliaran Rupiah untuk KUBE Aceh Utara, Proyek Pemberdayaan atau Proyek Titipan ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh! 10 di Aceh Tenggara SD Dapat Pagar Baru Senilai Ratusan Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konferensi Internasional 20 Tahun MoU Helsinki: Refleksi Dua Dekade Perdamaian Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabar Gembira! Unimal Buka S2 Ilmu Komunikasi, Dapat Diskon dan Diajari Guru Besar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In