• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Juli 3, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Google News
Merdeka Bicara
Telegram
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
  • Beranda
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Islam
    • Sport
    • Pariwisata
    • Lingkungan
No Result
View All Result
Merdeka Bicara
No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam
Home Sosmas

Berkurangnya Lahan Pertanian, Bidang Kelautan Semakin Strategis

24 Oktober 2019
Reading Time: 2 mins read
A A
Ilustrasi : Areal pertanian semakin menurun akibat adanya pembangunan

Ilustrasi : Areal pertanian semakin menurun akibat adanya pembangunan

MERDEKABICARA.COM | SAMARINDA – Salah satu dampak pembangunan adalah berkurangnya lahan pertanian dan peternakan. Terkait hal itu, sektor kelautan dan perikanan seharusnya lebih dimaksimalkan untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan pengan.

“Seiring dengan berkurangnya lahan pertanian dan peternakan, maka  peran sektor kelautan dan perikanan dalam ketahanan/kedaulatan pangan NKRI akan semakin strategis,” kata pakar kelautan dan perikanan Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS.

Guru besar kelautan dan perikanan IPB itu mengemukakan hal tersebut pada Seminar Nasional “Sinergitas Perdagangan Internasional, Hukum Kebijakan Ekspor Perikanan dan Kelautan Dalam Upaya Pembangunan Perekonomian Indonesia” yang diadakan oleh  HIMASEPA, FPIK Universitas Mulawarman (Unmul), di  Gedung Serbaguna, Rektorat Unmul,  Samarinda, Rabu (23/10).

Mantan menteri kelautan dan perikanan Kabinet Gotong Royong itu  menyebutkan, sekitar 60 persen  total asupan protein hewani rakyat Indonesia berasal dari ikan dan produk perikanan (Puslitbang Gizi, 2012).

“Seiring dengan meningkatnya kesadaran publik tentang gizi ikan (seafood) yang lebih sehat dan baik ketimbang red meat (daging merah), maka, konsumsi ikan perkapita dan permintaan terhadap ikan dan  produk perikanan akan terus meningkat,” ujar ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia  (MAI) itu dalam rilis yang diterima pihak Media.

Dirinya menambahkan, sejalan dengan berkembangnya bioteknologi, nanoteknologi, Artificial Intelligence, Internet of Things, Big Data, Cloud Computing, dan teknologi lain di era Industri 4.0, maka  perikanan, khususnya perikanan budidaya (aquaculture) tidak hanya menghasilkan sumber protein hewani, tetapi juga mineral dan vitamin, farmasi, kosmetik, bioenergi, perhiasan, bahkan sumber karbohidrat dan berbagai produk lainnya.

Karena itu, kata Rokhmin, kebijakan dan regulasi pemerintah nasional dan daerah harus harmonis dan kondusif bagi terwujudnya sektor perikanan RI yang maju, tangguh, mensejahterakan, dan berkelanjutan.

“Perlu revisi atau pencabutan semua Permen Kementerian Perikanan (KP) yang terbit sejak Nopember 2014 – Maret 2019, sebab hampir semuanya menghambat kemajuan dan kesejahteraan sektor KP,” ujar Rokhmin yang membawakan makalah berjudul “Peningkatan ekspor perikanan menuju neraca perdagangan  positif”.

Ia menyebutkan, Indonesia merupakan  negara kepulauan terbesar di dunia, dengan tiga kekuatan utama: wilayah laut (termasuk ZEEI) meliputi ¾ wilayah NKRI;  potensi ekonomi kelautan yang luar biasa besar, namun hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal; dan posisi geokonomi dan geoplitik Indonesia yang sangat strategis.

“Jika bidang kelautan (kemaritiman) didayagunakan dan dikelola secara tepat dan benar (berbasis sains dan teknologi serta manajemen modern),  niscaya bidang kelautan mampu berkontribus secara signifikan di dalam mengatasi segenap permasalahan dan tantangan bangsa, dan menghantarkan Indonesia sebagai negara maju, adil-makmur, dan berdaulat, paling lambat pada 2045,” papar Prof Rokhmin Dahuri.

 

Sumber  : Republika.co.id

SendShareTweet
Next Post

BNNK Lhokseumawe Gelar Rapat Koordinasi dengan Intansi Vertikal

Rekomendasi

Kapolda Aceh Tinjau Lokasi Kunjungan Kerja Presiden RI di Rumoh Geudong

2 tahun ago

Pelantikan Pengurus Forum Asosiasi Pengusaha Lingkungan Provit Meriah

3 tahun ago

Trending

  • Aktivis Tuding Politisi Yahdi Hasan Sumber Kehancuran Partai Aceh Wilayah Tengah Tenggara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua Komisi II DPRK Aceh Utara Sidak Pelayanan Puskesmas Simpang Keuramat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sikapi Keluhan Nelayan Terkait Penggunaan Alat Tangkap Ikan, Komisi II DPRK Aceh Utara Gelar Rapat Dinas Terkait

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Usai Gelar Demo, Ketum KGIF Dipecat oleh PT IMARA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atap Rumah Dibawa Angin, Suami Istri Jadi Pengungsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.
SUBSCRIBE

Rubrik

Network

  • Acehlive
  • Geovice.net
  • Geovice.id

About Us

Informasi publik harus bebas dan independen. Kami menghadirkan informasi tersebut ke dalam genggaman Anda.

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosmas
  • Nasional
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Islam

© 2024 merdekabicara.com - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In