MERDEKABICARA.COM | MEDAN – Mahalnya harga tiket pesawat domestik sejak sebelum puasa membuat pemudik yang biasa menggunakan transportasi udara beralih moda transportasi. Mereka beralih menggunakan kapal laut sebagai transportasi untuk kembali ke kampung halaman.
“Dibanding tahun lalu ada peningkatan karena dengan adanya kenaikan tiket pesawat. Tapi, tidak terlalu berarti peningkatan. Karena mulai Januari sebenarnya sudah mulai ada peningkatan. Jadi, untuk arus balik ada peningkatan 5 sampai 10 persen dari tahun lalu,” sebut Lutfi kepada wartawan di Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Kamis 30 Mei 2019.
Dengan jumlah over kapasitas itu, Lutfi menjelaskan KM Kelud mendapat rekomendasi dari Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Dengan itu, Pelni tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“KM Kelud untuk dispensasi yang diberikan itu 3.860 penumpang. Sebelum diberikan terlebih dahulu diadakan uji petik dari Ditjen perhubungan laut dari tiap-tiap pelabuhan yang disinggahi KM Kelud. Baik itu dari segi kepermesinan dan alat-alat penolong sehingga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan calon penumpang,” ujar Lutfi menjelaskan.
Ia mengaku ada keterlambatan kapal tiba. Hal itu, dikarenakan cuaca buruk. Namun, tidak mengganggu untuk melayani pelayaran pada arus mudik Lebaran ini. Selama arus mudik dan balik lebaran harga tiket tidak mengalami kenaikan. Harga tiket penumpang kelas ekonomi seharga Rp350 ribu, kelas 1 Rp450 ribu dan kelas 2 Rp400 ribu.
“Kalau keterlambatan itu kan faktor cuaca. Yang kemarin dan hari ini keterlambatan karena memang awal kedatangan yang tanggal 28 Mei itu saat keberangkatan dari Tanjung Priok ke Batam. Cuaca kurang bagus sehingga terjadi keterlambatan. Sehingga otomatis maka untuk kedatangan hari ini juga terjadi keterlambatan. Karena kapal tidak nginap di sini, tapi jalan terus,” tutur Lutfi.
Sumber : Viva.co.id