LHOKSEUMAWE | MERDEKABICARA.COM – Aceh International Rapai Festival (ACIRAF) 2018, di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, pada Senin, 5 November 2018, malam resmi dibuka, pembukaan ACIRAF 2018 diwarnai dengan pergelaran rapai dikolaborasikan dengan instrumen musik modern.
Rapa’i Aceh tampil spektakuler mengawali acara seremonipada pembukaan Aceh Internasional Rapa’i Festival (ACIRAF) 2018, di Stadion Tunas Bangsa Lhokseumawe, penabuh rapai berkolaborasi dengan alat musik modern, musik klosal Aceh ini menghipnotis ribuan penonton yang menyaksikan ikut terkagum-kagum pada karya asli musisi Aceh ini.
Walikota Lhokseumawe, Suhaidi Yahya, dan Ketua DPRK m. Yasir, ikut menabuh rapai membuat suasana nuansa ke-Aceh-an kian kental, vokalis Jol Pase tampil bagus dengan suaranya yang syahdu sebagai vokalis.
Pada penampilan musik yang bernuansa islami malam itu, semakin terasa pada sesi keduanya, dimana group musik religi Hajar Aswad DKI Jakarta tampil dipanggung utama ACIRAF 2018.
Pertunjukan musik budaya di panggung utama ACIRAF pada sesi terakhirnya juga dimeriahkan oleh penampilan klasik dari negeri seberang Malaysia “Dendang Anak Malaysia” Penampilan seniman melayu ini mendapat aplusan begitu besar dari masyarakat Aceh yang sangat puas menyaksikan pertujukannya, dengan memainkan kolaborasi musik dengan narasi religi Islam yang sangat kental.
Aceh memiliki ragam musik tradisi yang sangat khas dan menarik untuk disajikan kepada publik, di antaranya alat musik rapai.”
ACIRAF 2018 dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerja Sama, Dr. Iskandar AP., S.Sos., M.Si., mewakili Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dengan penabuhan rapai secara bersama-sama dengan pejabat yang hadir.
Ikut hadir dalam acara ACIRAD 2018, Perwakilan Kementerian Parawisata RI, Tasbir, S.H., M.Hum., anggota DPR RI, Muslim, pihak Kejaksaan Agung RI, Anwar Hoesein, S.H, Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad, Bupati Pidie, Roni Ahmad atau Abusyik, Wakil Bupati Aceh Tengah, H. Firdaus, Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, Sekda Aceh Utara, Abdul Aziz, pihak Dinas Parawisata Aceh dan beberapa pejabat lainnya di kabupaten/kota di Aceh.
Pada kesempatannya, perwakilan Kementerian Parawisata RI, Tasbir, mengatakan, alat musik rapai itu adalah merupakan aset dan warisan indatu atau nenek moyang orang Aceh yang harus dilestarikan dengan baik sampai kapanpun. Bahkan masyarakat luar sangat mengapresiasi terhadap alat musik tradisional (rapai) Aceh ini, maka jangan sampai membiarkan begitu saja tanpa pelestarian.
Acara pembuakaan ACIRAF 2018 di Kota Lhokseumawe berakhir pada jam 24.00 Wib, selanjutnya pada esok malamnya talent dari negara Thailand, India dan talent dari Provinsi Sumbar, Bengkalis (Riau) juga akan menampilkan seni musiknya, serta Grup Band Debu juga akan memeriahkan acara ACIRAF 2018 ini, masyarakat dihimbau agar dapat hadir di Stadion Tunas Bangsa untuk dapat menyaksikan pertujukan musik lainnya. (red)