MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Seorang siswi kelas dua SMP Negeri 15 Kota Lhokseumawe diduga menjadi korban pemukulan oknum guru. Selain ditampar di hadapan teman sekelas, siswi tersebut juga diduga menjadi korban pelecehan.
Hal ini terungkap berdasarkan keterangan wali murid yang berinisial W kepada media ini Rabu, 3 September 2025.
Dia menuturkan, dua hari lalu anaknya, As (14 tahun) mengadukan pemukulan oknum guru berinisial An (53) kepada ibunya. Anaknya dituduh bermain-main saat mata pelajaran oknum.
“Anak saya ditampar di muka lalu ditarik jilbabnya. Walau tidak sampai terlepas jilbabnya tapi ini bentuk pelanggaran serius oleh seorang guru laki-laki” terangnya kepada awak media.
Keesokan harinya wali murid mendatangi sekolah tersebut untuk bertemu kepala sekolah dan melaporkan kejadian tersebut. Wali murid tersebut mengaku sempat melihat oknum guru dimaksud di sekolah. Namun tidak ada iktikad guru tersebut untuk memperbaiki keadaan walaupun sekedar menunjukan empati.
“Anak saya sangat trauma dengan kejadian ini dan tidak berani lagi sekolah. Kami sangat menyesali insiden ini karena apapun kesalahan anak kami misalnya, tidak harus menggunakan fisik. Apalagi anak saya perempuan” ujarnya..
Bak pejuang pencari keadilan, wali murid yang berinisial W sudah bolak balik mendatangi sekolah tersebut, hingga hari ini dilakukan upaya mediasi oleh utusan Dinas PK Lhokseumawe. Hasilnya juga tidak memuaskan.
Dalam pertemuan mediasi pun si oknum guru disebut duduk dengan angkuh melipat kedua tangan ke depan dada, seolah merasa tidak bersalah.
“Tuntutan kami simpel saja, guru itu harus dievaluasi, dilakukan pemeriksaan etik profesi dan dipindahkan ke sekolah lain. Itupun tak sanggup dipenuhi” ujarnya.
Dia meminta Wali Kota Lhokseumawe memberi perhatian atas kasus ini. “Jika besok tidak ada jawaban konkrit, kami akan laporkan kasus ini ke polisi dan komisi perlindungan anak” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 15 Kota Lhokseumawe, Sury Guswita Yani membenarkan adanya laporan wali murid. Berdasarkan penelusurannya kepada murid lainnya membenarkan adanya insiden dimaksud. Termasuk dugaan menarik jilbab bagian depan siswi itu.
“Kami sudah mengambil langkah berupa menelusuri laporan tersebut, memanggil guru yang dilaporkan serta memberi surat teguran. Itu cuma kewenangan kami. Kalau untuk memindahkan guru itu bukan kewenangan saya” ujar Sury.
Dia pun berharap kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Yuwardi saat dikonfirmasi menyebut akan menelusuri informasi awak media. Ia juga mengapresiasi laporan insan pers tanpa menyebut langkah apa saja yang dilakukan. {}
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Tim gabungan Polres Pidie berhasil mengamankan satu unit alat berat jenis…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - PT Perta Arun Gas (PAG) bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan,…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Wali Kota Lhokseumawe Dr Sayuti Abubakar SH MH secara resmi menyerahkan…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Haul Akbar Ke-9 Forum Majelis Ta’lim Sirul…
MEREEKABICARA.COM | ACEH UTARA - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) memberikan klarifikasi terkait insiden kebakaran…
MerdekaBicara.com – Aceh Utara | PT Satya Agung (SAG), anak perusahaan dari Bahruny Group, menegaskan…