MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Puluhan masyarakat yang bergabung dibawah oraganisasi Komunitas Gusuran Industri Fertelizer (KGIF) menggelar aksi demo di gerbang PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Krueng Geukueh, Aceh Utara, Senin, (23/06/2025).
Masa pendemo yang dikoordinir oleh Ketua Umum KGIF, Murdani IB melakukan orasi persis di pintu gerbang utama perusahaan plat merah milik BUMN tersebut.
Dalam orasinya masa mempertanyakan tindak lanjut butir-butir tuntutan mereka kepada pihak manajemen PT PIM yang menurut mereka telah lama mereka sampaikan namun belum ada tanggapan sama sekali dari pihak PT PIM.
“Kami sudah beberapa kali melayangkan surat permohonan terkait 6 poin tuntutan kami kepada pihak PT PIM terhitung mulai dari bulan Januari, April dan hingga bulan Mei kemarin, bahkan kami juga sudah difasilitasi oleh pihak Polsek, tapi pihak PT PIM hingga saat ini sama sekali tidak merespon tuntutan kami, seakan-akan mereka menganggap KGIF ini adalah segelintir masyarakat kecil saja,” ujar salah seorang pendemo, Murdani dalam orasinya.
Selain mempertanyakan sikap apatis PT PIM terhadap 6 poin KGIF, Murdani juga menyinggung pengelolaan dana CSR PT PIM yang jumlahnya dalam satu tahun mencapai puluhan milyar, namun pihak KGIF menilai transparansi pihak PT PIM dalam mengelola dana CSR tersebut tidak ada.
Diantara tuntutan PT PIM tersebut adalah : meminta kepada pihak PT PIM untuk memasukan Desa Bangka Jaya untuk jadi desa binaan, karena desa tersebut dianggap sering terimbas bau limbah perusahaan, selain itu jarak desa tersebut dengan perusahan juga sangat dekat.
Masa juga menuntut adanya kompensasi berbentuk uang dari perusahaan kepada masyarakat yang selalu terimbas bau limbah perusahaan, karena setiap ada bau limbah, masyarakat terpaksa menghentikan semua aktivitas mencari rezekinya.
Di poin berikutnya, masa KGIF menuntut perusahaan produsen pupuk ini agar memberikan pekerjaan kepada masyarakat yang tersusun oleh perusahan sesuai kesepakatan yang tertuang pada tahu. 2022 silam yang langsung disepakati oleh Direksi perusahaan.
“Kami meminta pihak PT PIM wajib memberikan kompensasi kepada masyarakat korban paparan limbah perusahaan dan meminta pihak perusahaan untuk segera menghentikan rekrutmen karyawan bersekala nasional, dengan mengabaikan masyarakat gusuran,” ujar masa.
Masa KGIF menilai sekarang adalah saatnya anak warga gusuran mendapatkan porsi tenaga kerja di PR PIM kebanggaan Aceb Utara ini, mengingat pada umumnya anak warga gusuran rata-rata masih berstatus pengangguran.
“Kami sangat kecewa pada pihak Humas PT PIM yang tidak peka menerjemahkan harapan keluarga besar komunitas, sejak pagi kami di sini tidak ada satu pun pihak manajemen yang mau menemui kami.
Berdasarkan pantauan, sejak awal aksi demo dimulai memang tidak tampak satupun dari pihak PT PIM yang datang menemui masa.
Bahkan karyawan PT PIM yang biasa keluar untuk Istirahat, Shalat dan Makan Siang (Isoma) pada pukul 12.0p Wib ditunda hingga pukul 12.30 Wib, atau setelah para pemdemo membubarkan diri tepat sebelum pukul 12.30 Wib.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada satupun pihak perusahaan yang memberikan keterangan baik secara tertulis maupun secara lisan (by Phone). {A Rob}
MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA - Komisi II DPRK Aceh Utara menerima audiensi Badan Penjaminan Sosial…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Polres Pidie bersama…
MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Geuchik Punti, Kec. Syamtalira Bayu menyampaikan klarifikasi atas klaim sepihak warga…
MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Maraknya keluhan nelayan terkait alat tangkap ikan yang beroperasi diperairan sepanjang…
MerdekaBicara.com | Jakarta – Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mengungkap angka…
MERDEKABICARA COM | PIDIE - Suasana penuh semangat dan keakraban mewarnai halaman Mapolres Pidie, Jumat…