MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si menghadiri acara penutupan National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Dalam acara tersebut, Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum, Ir. Diana Kusumastuti, MT, menyampaikan bahwa pencapaian target bidang air minum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menunjukkan hasil yang signifikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, akses air minum layak telah mencapai 91,72 persen, dengan akses air minum perpipaan sebesar 19,78 persen, dan akses air minum aman berdasarkan Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKA-MRT) tahun 2020 sebesar 11,80 persen.
Wamen juga menekankan pentingnya penerapan Prinsip 4K dalam penyediaan air minum, yakni kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan, guna memastikan masyarakat mendapatkan akses yang memadai terhadap pasokan air minum berkualitas.
Program NUWSP telah menjadi inisiatif nasional untuk mendukung penyediaan air minum perkotaan yang inovatif dan berkelanjutan. NUWSP bertujuan memperluas cakupan layanan air minum serta meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah (Pemda) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam mengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Fokus investasi diarahkan pada pengembangan jaringan perpipaan air minum yang dikelola oleh PDAM di berbagai daerah.
Pj. Bupati Mahyuzar menyampaikan salah satu proyek unggulan NUWSP adalah Optimalisasi SPAM Lhoksukon II di Kabupaten Aceh Utara, yang didukung anggaran Rp21,9 miliar dari NUWSP dan Rp5,5 miliar dari Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Program ini direncanakan dapat menghasilkan 1.500 sambungan rumah (SR) selama tiga tahun (2023–2025).
Hingga tahun 2024, kata Mahyuzar, sebanyak 1.029 SR telah selesai terpasang, dan kegiatan pemenuhan target 1.500 SR masih terus berjalan hingga tahun 2025. Selain itu, perbaikan pelayanan SPAM Lhoksukon II juga telah meningkatkan cakupan layanan hingga 2.591 SR di wilayah tersebut.
Mahyuzar menyebut, kegiatan utama yaitu meliputi anggaran NUWSP, DDUB Pemkab Aceh Utara dan dampak positifnya antara lain, pembangunan Intake berkapasitas 150 liter/detik (L/dt), pembangunan Kolam Prasedimentasi kapasitas 150 L/dt, Pekerjaan jembatan Pipa GIP dengan diameter 400 mm, bentang 51 meter, dan Pembangunan Bangunan Sumber Daya Baku (SDB) Lhoksukon II.
Kemudian Instalasi jaringan perpipaan HDPE diameter 315 mm sepanjang 2.587 meter di Lhoksukon, Instalasi jaringan perpipaan HDPE diameter 200 mm sepanjang 2.285 meter di Booster Seunuddon, Pengadaan dan pemasangan meter induk, dan Pengadaan dan pemasangan pompa booster berkapasitas 30 L/detik di Matang Bayu.
Sedangkan DDUB Pemkab Aceh Utara meliputi rehabilitasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lhoksukon II dengan kapasitas 150 L/dt, dan pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi di Kecamatan Lhoksukon, Baktiya, Baktiya Barat, dan Seunuddon.
“Dengan berbagai kegiatan tersebut, NUWSP berhasil meningkatkan akses air minum perpipaan yang andal dan memperbaiki layanan PDAM di Aceh Utara. Program ini juga menunjukkan progres positif dalam mencapai target sambungan rumah dengan realisasi 1.029 SR pada tahun 2024 dari target akhir 1.500 SR pada tahun 2025,” ujarnya.[]