MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Dalam rangka pembinaan dan penilaian, Pj Ketua Dekranasda Aceh, Safriati, mengunjungi Gampong Jambo Mesjid, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, yang merupakan salah satu desa kerajinan anyaman dari bahan daun pandan duri.
Pj Wali Kota Lhokseumawe, A Hanan, menyampaikan, “Hari ini kami melakukan pembinaan dan penilaian terhadap anyaman tikar perwakilan Lhokseumawe untuk nominasi tingkat provinsi. Kami berharap tata dan motif anyaman tikar di Desa Gampong Mesjid dapat menjadi nominasi di tingkat Provinsi Aceh dan bersaing dengan baik.”
A Hanan menambahkan, “Kami selaku Pemko dan Dekranas Lhokseumawe berkomitmen mendukung perajin secara maksimal dengan melakukan pembinaan yang bertujuan untuk memberikan pendidikan lebih spesifik dalam memperkaya motif anyaman.”
Sementara itu, Pj Ketua Dekranasda Aceh, Safriati, menjelaskan bahwa desa pengrajin Jambo Mesjid fokus pada kerajinan anyaman. “Kami memberikan arahan, masukan, dan koreksi agar masyarakat lebih terbuka terhadap perubahan dan peningkatan kualitas produk di masa mendatang,” ujarnya.
Safriati juga mendorong pentingnya kolaborasi antara perajin dan Dekranasda, baik di tingkat kota maupun provinsi, untuk memastikan produk anyaman dari daerah ini bisa dikenal lebih luas dan memiliki daya saing yang lebih tinggi.” Ayaman disini sudah bagus, tetapi masih memerlukan inovasi dan variasi teknik, tidak hanya sebatas tikar.”
“Daerah ini memiliki potensi besar, karena bahan baku untuk anyaman tersedia di sekitar. Ini memerlukan perhatian dari Pemko dan Dekranas Lhokseumawe agar terus terpelihara,” tambahnya.
Pj Dekranasda Lhokseumawe, Ainal Mardhiah, S.Sos, mengungkapkan bahwa pembinaan dan monitoring yang dilakukan mencakup pembekalan manajemen pembukuan, desain motif, manajemen produksi, hingga tahap finishing dan kreasi bentuk dalam berbagai produk anyaman tikar.
Beberapa motif anyaman tikar yang telah dihasilkan di Jambo Mesjid antara lain Kerawang, Bungong Gapeuh, Tungkoi Bawang, Bate Meuraksa, dan motif Bintang Cangge. {}