Categories: Pariwisata

Memiriskan, Kondisi Kawasan Wisata Islami Lhokseumawe dan Aceh Utara

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Sudah  5 tahun Lhokseumawe dinobatkan sebagai Kawasan Duta Wisata. Penobatan dilakukan setelah melihat Lhokseumawe yang dominan wilayahnya berada di kawasan pesisir. Banyak pantai-pantainya. Potensinya pun luar biasa.

“Dari itulah kita kembangkan destinasi wisata pesisir pantai yang ramah, indah dan pastinya Islami,” kata Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya saat penobatkan dilakukan.

Dijelaskan, dia ingin menyunglap pantai di Lhokseumawe menjadi wisata halal dalam menyongsong Wisata Halal Dunia. Semua pantai pantai akan dibenahi menjadi pantai yang ramah, indah dan Islami. Pihaknya juga berkomitmen untuk menata serta membenahi berbagai kawasan untuk mempromosikan bahwa di Lhokseumawe ada wisata halal yang menarik dikunjungi oleh para pelancong. 

Begitu juga halnya dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dibeberapa lokasi pernah dipasang  papan baliho yang bertema Selamat Datang di Bumou Samudra Pasai Kabupaten Aceh Utara. Destinasi Wisata Religi Pantai Utara dengan memperlihatkan Kuliner Rujak Pasee, Rumoh Cut Meutia, Makam Malikussaleh dan Air Terjun 7 Bidadari. 

Namun apa yang terlihat di kawasan pantai wisata yang sudah dipromosikan sebagai kawasan wisata baik di Kota Lhokseumawe maupun Aceh Utara selain jalan jalan yang berlobang dan tergenang air disaat hujan. Begitu juga rumah rumah kumuh yang didiami warga nelayan berjejer dalam kondisi menyedihkan.  

Beberapa warga pesisisr pantai Ujong Blang yang dipromosikan Pemkot Lhokseumawe sebagai kawasan wisata Islami kepada Media ini, Jumat (02/07)  mengatakan, apa yang hendak diperlihatkan kepada wisatawan kawasan yang kondisinya jorok, kotor, sampah berserakan dimana mana. 

“Kondisi yang begini hendak diperlihat Pemko kepada wisatawan sepertinya kurang tepat dan memiriskan, seolah olah Islami demikian, jorok dan kotor. Baiknya sebelum dipromosikan ditata dulu hingga memenuhi standar kawasan wisata”, ucapnya.

Sama halnya dengan kondisi Aceh Utara hampir seluruh kawasan yang disebut sebagai objek yang dipromosikan sebagai tempat wisata lingkungannya masih dalam kondisi belum layak untuk dipromosikan karena jalan jalan banyak yang rusak dan tegenang air waktu hujan, kumuh dan kotor. 

Beberapa warga yang ditemui menceritakan, sebaiknya Pemkab Aceh Utara sebelum melakukan promosi menata dulu seluruh kebutuhan dan infrastuktur yang dibutuhkan sebagai tempat wisata. “Memang butuh waktu lama untuk menata dan membangun semua yang dibutuhkan itu”, paparnya. {}

Recent Posts

Kapolres Pidie Pimpin Upacara Hari Bhayangkara ke-79

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kepala Kepolisian Resor Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK memimpin langsung…

18 jam ago

HMJ KPI UIN SUNA Lhokseumawe Latih Mahasiswa Kuasai Bahasa Isyarat

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ushuluddin, Adab…

21 jam ago

Usai Gelar Demo, Ketum KGIF Dipecat oleh PT IMARA

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Seusai menggelar demonstrasi di gerbang utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM),…

21 jam ago

Mahasiswa PNL Raih Juara II Nasional dalam Ajang CAD-CAM Competition 2025

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) di…

1 hari ago

Polres Pidie dan Kelompok Tani Sabena Geuleudieng Padang Tiji Tanam Jagung di Lahan 11 Hektare

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam upaya mendukung program Swasembada Pangan Nasional 2025, Polres Pidie bersama…

2 hari ago

Wali Kota Lhokseumawe Lantik Direksi dan Dewan Komisaris PTPL

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H., secara resmi melantik Direksi…

2 hari ago