Categories: Kesehatan

Memutus Mata Rantai Covid-19 di Daerah, Mobile Lab BSL-2 Varian Bus Diluncurkan, Ini Kelebihannya

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza secara resmi melepas keberangkatan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12).

Ketua BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa peluncuran mobile lab BSL-2 tersebut kemudian akan membantu proses 3T atau tracing, testing, dan treatment di beberapa daerah untuk mempercepat upaya penanganan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Untuk testing, tracing dan treating yang juga kita bisa mengimprovisasi dengan tracking yang saat ini juga kita sedang upayakan pengembangan aplikasi,” jelas Hammam.

Selain itu, kehadiran mobile lab BSL-2 sebagai salah satu hasil inovasi dari Peneliti dan Perekayasa BPPT itu juga dapat membantu peningkatan kapasitas uji sampel spesimen COVID-19 di daerah sehingga prosesnya dapat lebih dipercepat, dipersingkat dan lebih akurat.

“Kapasitas pengujian di Indonesia saat ini telah mencapai 95 persen dari yang ditargetkan oleh WHO. Namun sebagian labolatorium masih terpusat di beberapa kota besar dan masih menunggu waktu di dalam pengujian spesimen tersebut,” ujar Hammam.

Lebih lanjut, Hammam Riza juga merincikan bahwa mobile lab BSL-2 varian bus tersebut masih mengusung konsep yang sama, yaitu mobile, aman, dan akurat.

“Memiliki konsep yang sama dan dibangun dengan upaya penyempurnaan,” kata Hammam.

Adapun mobile lab BSL-2 varian bus ini memiliki beberapa kelebihan dibanding generasi mobile lab sebelumnya, antara lain; dibangun dengan platform bus, untuk memperkuat konsep mobilitas, sehingga dapat mudah dioperasikan di daerah yang membutuhkan.

Kemudian mobile lab terbaru ini juga terdapat penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA, sehingga dapat menggunakan reagen yang lebih bervariasi (metode magnetic beads) untuk menjaga keberlanjutan pengujian.

“Penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA sehingga menggunakan reagen yang bervariasi,” jelas Hammam.

Selanjutnya ada juga beberapa pengembangan layout peralatan untuk meningkatkan akurasi data dan keamanan personil penguji.

Lebih lanjut, mobile lab tersebut terdapat penyempurnaan pada sistem mekanik pintu yang dapat dibuka tutup secara touchless, untuk menghindari adanya kontaminasi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengapresiasi atas hasil inovasi karya anak bangsa tersebut dalam rangka mempercepat penanganan COVID-19.

Menurut Doni, dengan hadirnya mobile lab BSL-2 dapat mengurangi ketergantungan terhadap jenis produk dari luar negeri, sehingga hal itu sekaligus dapat menjadi solusi yang lebih efektif dan efisien.

“Tentu kita harus mendukung program-program inovasi ini agar kita tidak selalu tergantung dari produk-produk yang didatangkan dari luar negeri,” kata Doni.

Di sisi lain, Doni juga menilai bahwa dengan adanya bus laboratorium tersebut, maka hal itu dapat mengurangi permasalahan yang ada di daerah, khususnya untuk pemenuhan kapasitas uji sampel sesuai standar Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

“Salah satu upaya untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang ada di daerah, karena tidak semua lab di daerah ini memiliki standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Selanjutnya, dia juga berharap agar peluncuran mobile lab BSL-2 yang mengusung konsep bus tersebut dapat mempercepat upaya pemeriksaan spesimen, sehingga penanganan COVID-19 dapat lebih baik.

“Ini adalah jawaban untuk menutupi kekuarangan yang ada di daerah. Mudah-mudahan kehadiran mobile lab BSL-2 ini dapat mempercepat proses pemeriksaan spesimen,” tutup Doni.

Usai diberangkatkan, mobile lab BSL-2 varian bus tersebut akan melakukan roadshow ke Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Dinas Kesehatan Denpasar di Bali, dan Ponpes Darul Ulum Jombang di Jawa Timur untuk membantu pengujian sampel COVID-19, dan direncanakan kembali ke BPPT pada tanggal 29 Desember 2020.

Sebelumnya, BPPT telah meluncurkan inovasi mobile lab BSL-2 varian kontainer/trailer, yang dapat dipindah-operasikan ke berbagai daerah.

Mobile lab varian kontainer tersebut telah beroperasi di beberapa tempat di Indonesia, seperti di Jakarta Timur, Plaju Palembang dan Medan Sumatra Utara. {}

Recent Posts

PT Pupuk Iskandar Muda Tegaskan Komitmen Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan Nasional

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga hubungan harmonis…

10 jam ago

Polres Pidie Gelar FGD dan Deklarasi

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Polres Pidie menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas penanggulangan Penambangan Emas Tanpa…

15 jam ago

PNL dan BRIN Jalin Kerja Sama Riset Wickless Heat Pipe untuk Sistem Pendingin Pasif Nuklir dan Non Nuklir

MERDEKABICARA.COM | TANGERANG SELATAN -  Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) menjalin kolaborasi strategis dengan Pusat Riset…

15 jam ago

Parlemen Daerah Bergerak, DPRK Aceh Utara Telusuri Kasus Kebun Sawit di Hutan Lindung

MerdekaBicara.com – Aceh Utara | Dugaan perambahan kawasan Hutan Lindung Lauser oleh sebuah perusahaan industri…

2 hari ago

Terbongkar! Perusahaan Sawit Ini Diduga Serobot Hutan Lindung

MerdekaBicara.com – Lhokseumawe | Sebuah perusahaan industri sawit yang beroperasi di Aceh Utara, berinisial PT…

2 hari ago

Kapolres Pidie Tinjau Lahan untuk Program Gampong Mandiri di Blang Paseh

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK meninjau lahan yang akan dikembangkan…

4 hari ago