Categories: Gaya Hidup

Sosialisasi Adat Munyerah Ni Anak Ku Tengku Guru di Aceh Tengah

MERDEKABICARA.COM | ACEH TENGAH – Untuk menghidupkan kembali adat yang mulai luntur di tengah masyarakat Gayo iini, Majlis Adat Gayo (MAG) Kabupaten Aceh Tengah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat menggelar Sosialisasi Adat “Munyerah ni Anak ku Tengku Guru” dan Pembinaan Norma Adat melalui Komite Sekolah, Kamis, 23 Juli 2020.

Kegiatan yang digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah ini, diikuti oleh puluhan perwakilan komite sekolah dari beberapa tingkatan sekolah yang ada di Kabupaten Aceh Tengah.

Menurut Ketua Majlis Adat Gayo Kabupaten Aceh Tengah, Banta Cut Aspala, adat munyerah ni anak ku tengku guru merupakan ritual simbolis penyerahan anak dari orang tua/wali yang biasanya diwakili oleh komite sekolah kepada para guru atau pihak sekolah secara adat. Penyerahan ini bermakna bawa orang tua telah menyerahkan sepenuhnya kewenangan dalam  pendidikan anak kepada para guru selama anak-anak mereka menempuh pendidikan di sekolah. Artinya apapun yang akan dilakukan oleh para guru dalam mendidik anak-anak, tidak akan dicampuri atau diintervensi oleh orang tua.

Filosofi seperti ini sangat penting, karena dengan adanya ritual adat penyerahan anak ini, para guru tidak ragu lagi untuk menerapkan sistem pendidikan yang berlaku kepada anak-anak sesuai kebijakan sekolah. Kalau dikaitkan dengan kondisi kekinian, dimana sering kita dengar ada guru yang dilaporkan oleh orang tua murid karena mengajar atau mendidik dengan agak keras, maka adat penyerahan anak ini seolah menjadi payung pelindung bagi para guru dari ketakutan untuk menerapkan disiplin belajar pada anak.

“Adat Gayo memiliki filosofi yang sangat luhur, seperti adat munyerah ni anak ku tengku guru ini, mengandung makna bahwa anak-anak harus dicerdaskan melalui pendidikan, dan orang tua tidak boleh mengintervensi guru atau lembaga pendidikan dalam menerapkan disiplin dan sistem pendidikan di sekolah, kalau dikaitkan dengan kondisi kekinian, adat Gayo ini sebenarnya sangat visioner” ungkap Aspala dalam penyampaian materinya, Kamis kemarin.

Ketua MAG ini juga menjelaskan bahwa untuk tahun ajaran baru 2020/2021 ini, kegiatan adat penyerahan murid kepada guru, sengaja tidak dilaksanakan akibat masih merebaknya pandemi Covid-19. Namun sosialisasi tentang adat Gayo ini tetap dilakukan agar nilai-nilai luhur dalam adat Gayo tersebut tidak luntur ditelan jaman. Sebelumnya, kegiatan ini secara kontinyu terus dilakukan oleh sekolah-sekolah di Kabupaten Aceh Tengah termasuk di Pesantren dan Madrasah, difasilitasi oleh Majlis Adat Gayo.

“Kalau situasi sudah kondusif, prosesi adat ini akan kita galakkan lagi, supaya tidak hilang begitu saja” lanjut Aspala.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tengah, Drs. Uswatuddin, MAP menyambut baik upaya MAG dalam mensosialisasikan adat penyerahan murid kepada guru ini. Menurutnya, dengan adanya payung adat seperti ini, para guru tidak akan ragu atau takut dalam menegakkan disiplin dan menerapkan sistem pendidikan di sekolah secara penuh.

“Kami sangat mendukung digalakkanya kembali kearifan lokal ini, selain sebagai upaya pelestarian adat dan budaya Gayo, adat penyerahan murid kepada guru ini akan membuat para guru merasa aman dan nyaman dalam menerapkan disiplin dan sistem pendidikan di sekolah, dengan demikian pendidikan di Gayo akan lebih cepat maju” ungkap Uswatuddin yang juga menjadi nara sumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut.

Selain itu, menurut Uswatuddin, penerapan adat leluhur masyarakat Gayo ini dalam jangka panjang akan membentuk karakteristik anak yang memiliki pengetahuan luas namun tetap berakhlak mulia, hormat kepada orang tua dan guru, serta memiliki etika dan sopan santun dalam masyarakat. Artinya, penerapan adat ini juga memiliki nilai positif dalam pembentukan karakter anak.

Selain Ketua MAG dan Kepala Dinas Pendidikan, kegiatan sosialisasi ini juga menghadirkan nara sumber pakar adat Gayo, Dr. Joni, MN, M.Pd.BI dan Kepala Sekretariat MAG Aceh Tengah, Junaidi.S.Sos. {}

Recent Posts

PNL, SKK Migas, dan Mubadala Energy Gelar HSSE Day 2025 Bersama Generasi Muda Aceh

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Semangat kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri energi kembali terjalin di…

6 hari ago

Jurusan KPI UIN Sultanah Nahrasiyah Dorong Mahasiswa Kuasai Fotografi dan Videografi Jurnalistik

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sultanah Nahrasiyah terus berupaya…

6 hari ago

Peringati Hari Pahlawan Nasional, Perta Arun Gas bersama PHE NSO Laksanakan Upacara

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - PT Perta Arun Gas (PAG) bekerja sama dengan PT Pertamina Hulu Energi…

1 minggu ago

Menelisik Tantangan SKK Migas dalam Mengelola Energi di Ujung Negeri

Merdekabicara.com | Di ujung Indonesia bagian timur, sebuah pabrik blue ammonia akan dibangun. Lokasinya di…

1 minggu ago

Pemko Lhokseumawe Gelar Upacara Hari Pahlawan Tahun 2025

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe menggelar rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2025,…

1 minggu ago

Aris Budiman Pimpin Ikatan Alumni Politeknik Negeri Lhokseumawe Regional Riau Periode 2025–2030

MERDEKABICARA.COM | PEKANBARU - Aris Budiman, alumnus Teknik Listrik angkatan 1991 Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL),…

1 minggu ago