MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, meninjau langsung pelaksanaan pasar murah dalam rangka operasi pasar tanggap inflasi di Kecamatan Matangkuli, Rabu, 8 Februari 2023.
Kegiatan itu dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh bekerjasama dengan Perum Bulog Wilayah Aceh dan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Aceh Utara. Kegiatan pasar murah di Kabupaten Aceh Utara dilaksanakan di empat titik, masing-masing di Kecamatan Payabakong pada tanggal 6 Februari 2023, Simpang Keuramat (7 Februari 2023), Matangkuli (8 Februari 2023), dan di Kecamatan Samudera pada 9 Februari 2023.
“Kita sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan, atas pelaksanaan pasar murah ini. Hal ini tentu saja sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Di lain pihak juga sangat strategis untuk menekan atau mengendalikan inflasi di daerah,” ungkap Azwardi.
Saat meninjau pasar murah di Matangkuli, Azwardi turut didampingi oleh Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Utara Dr Diah Ayu HL Akbari, SH, MH, Anggota DPRA Ridwan Yunus, SH, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Aceh Utara Iskandar, SSTP, MSP, pejabat Perum Bulog Aceh dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Azwardi mengatakan pengendalian inflasi nasional maupun dalam skala daerah merupakan program prioritas dalam menghadapi dampak ekonomi global. Oleh sebab itu, pemerintah setiap saat terus memantau dan mengevaluasi terhadap fluktuasi harga barang-barang di pasar, terutama barang-barang kebutuhan pokok yang setiap saat dibutuhkan oleh masyarakat.
Sebelum meninjau kegiatan pasar murah di Matangkuli, pada Rabu pagi, 8 Februari 2023, Azwardi dan pejabat terkait lainnya mengikuti rapat zoom meeting dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membahas tentang kondisi kekinian indeks inflasi nasional. Rapat ini juga diikuti oleh seluruh kepala daerah, baik Gubernur, Bupati dan Walikota.
“Alhamdulillah tingkat inflasi di Aceh Utara hingga saat ini masih berada dalam angka yang sangat terkendali, kita harapkan dengan adanya operasi pasar seperti ini maka ke depan tingkat infalasi dapat terus terkendali dalam batas-batas yang wajar,” kata Azwardi.
Kepala Dinas Perdaginkop UKM Aceh Utara Iskandar, SSTP, MSP, mengatakan terdapat tiga jenis bahan pokok yang disediakan pasar murah kali ini, yakni beras, minyak goreng, dan telur ayam. Harga ketiga jenis barang ini telah disubsidi oleh Pemerintah Aceh, sehingga harganya lebih murah dari harga pasar. Dengan rincian, untuk beras disubsidi senilai Rp5.000 per kilogram, minyak goreng disubsidi Rp5.000 per liter, dan teluar ayam disubsidi Rp.10.000 per papan.
Jumlah total bahan pokok yang diedar ke empat titik dalam wilayah Aceh Utara, lanjut Iskandar, masing-masing beras sebanyak 16.000 kg, minyak goreng 6.240 liter, dan telur ayam 1.200 papan. “Harapan kita kepada masyarakat untuk memanfaatkan pasar murah ini dengan sebaik-baiknya, beli seperlunya agar masyarakat yang lain juga kebagian, program pemerintah melalui pasar murah ini adalah untuk membantu masyarakat dan untuk menekan gejolak harga pasar,” ungkap Iskandar.
Informasi yang diperoleh dari Dinas Perindag Aceh, bahwa pelaksanaan operasi pasar tanggap inflasi pada awal tahun 2023 ini digelar di 23 kabupaten/kota, dengan titik-titik lokasi yang telah ditentukan. Bahan pokok yang dijual sama di setiap daerah, yaitu beras, minyak goreng dan teluar ayam, juga dengan nilai subsidi yang sama. Total anggaran yang dikucurkan untuk kegiatan ini mencapai Rp.2,92 miliar lebih. {}