MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH -Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh Dr Iqbal S.Ag, mengatakan, potret dan dinamika keumatan dan kerukunan di Bumi Serambi Mekkah Aceh hingga kini terus berjalan dengan baik dan kondusif.
Hal ini disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh Iqbal dalam laporannya di hadapan Menteri Agama Fachrul Razi dan tokoh lintas agama di Papua.
“Jalinan kerukunan antar umat beragama di Aceh, sama sekali tidak terganggu. Kerukunan selalu berjalan sangat baik. Juga toleransi sesama umat beragama,” ujar Iqbal di Banda Aceh, Sabtu (13/12).
Ia menuturkan, saat penerapan syariat Islam di Aceh, toleransi tetap berjalan dengan baik. Hal ini juga dibenarkan oleh tokoh agama selain Islam, dalam setiap testimoninya.
“Di masa pemberlakuan syariat Islam di Aceh pun, kerukunan tetap terbangun dalam berbagai situasi,” ujarnya.
Dijelaskan Iqbal, jumlah rumah ibadah di Aceh saat ini terdiri dari 4.137 masjid, 7.396 meunasah, 20 gereja Katolik, dan 187 gereja Kristen. “Aceh juga memiliki rumah ibadah umat Buddha dan Hindu. Pernah ada gesekan kecil antar umat beragama, namun dapat segera diselesaikan dengan jalan dialog dan musyawarah,” ujarnya.
“Jalinan kerukunan antar umat beragama di Aceh, sama sekali tidak terganggu. Kerukunan selalu berjalan sangat baik, juga toleransi sesama umat beragama. Juga di masa konflik, kerukunan antar umat beragama sangat terjaga,” kata Iqbal.
Menurut Iqbal, Aceh yang memiliki aneka suku dan karakter masyarakat, terus menampakkan kerukunan dalam lintas sejarah. “Penduduk Aceh yang multikultural, baik mayoritas maupun minoritas, dapat hidup harmonis dan penuh toleransi di Aceh,” tandasnya.
Dialog lintas agama di Aceh mengusung tema ‘Melalui Dialog Lintas Agama Kita Optimalkan Tugas dan Fungsi para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat Dalam Rangka Pemeliharaan dan Penguatan Kerukunan di Aceh’.
Dialog kerukunan tersebut merupakan tindak lanjut dari program Kementerian Agama membangun Jembatan Kesetiakawanan dan Kerukunan dari Aceh, Maluku, Papua dan Papua Barat dalam bingkai Umat Rukun Indonesia Maju.
Dalam dialog hadir tokoh agama yang berasal dari FKUB Papua, Maluku, dan Papua Barat termasuk tokoh agama dari Provinsi Aceh beserta para Kakanwil Kemenag. {}