MERDEKABICARA.COM | BOLIVIA – Mahkamah Pemilihan Umum (TSE) Bolivia telah mengumumkan Sabtu untuk melakukan penangguhan pemilihan presiden, menyusul kebijakan pemerintah yang memberlakukan karantina nasional selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus korona.
“Langkah ini, konsekuensi dari situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia, badan pemilihan tidak dapat meneruskan melakukan tugas persiapan pemilihan umum yang ditetapkan pada hari Minggu, 3 Mei,” kata mahkamah pemilu, dalam sebuah pernyataan.
Tanggal baru belum ditetapkan tetapi TSE mengatakan tanggal baru akan disepakati dengan semua entitas politik negara.
Semua kandidat presiden Bolivia telah menangguhkan kampanye selama hampir 15 hari belakangan dan mengurangi pernyataan politik di media sosial, karena topik utama diskusi saat ini adalah penyebaran virus di Bolivia dan penguncian wilayah yang diperintahkan oleh pemerintah de facto yang dipimpin oleh Jeanine Anez.
Pemerintah mengeluarkan perintah masa tinggal di rumah (at-home command), penghentian penerbangan internasional dan larangan mengadakan acara.
“Keputusan yang sulit tetapi perlu,” kata Anez dalam sebuah pesan kepada warga negaranya. Di Bolivia, telah terkonfirmasi kasus positif sebanyak 19 kasus.
Bulan lalu, TSE mendiskualifikasi mantan presiden di pengasingan Presiden Evo Morales untuk menduduki kursi Senat dalam pemilihan, dan mengatakan dia tidak memenuhi persyaratan tinggal, keputusan yang disebut Morales sebagai “pukulan untuk demokrasi.”
Sumber : aa