MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA – Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib mengharapkan kegiatan Musabaqah Qiraatil Kutub yang digelar setiap tahun dapat menjadi titik tolak dan indikator peningkatan SDM para lulusan dayah di daerah ini.
Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekda Abdul Aziz, SH, MH, Bupati mengatakan lembaga dayah yang merupakan institusi pendidikan agama hendaknya terus berbenah di tengah-tengah umat, khususnya dalam meningkatkan SDM para santri. Melalui kegiatan perlombaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) atau lomba baca kitab kuning, diharapkan para lulusan dayah nantinya benar-benar siap hadir di tengah masyarakat.
Demikian antara lain disampaikannya saat membuka kegiatan MQK tingkat Kabupaten Aceh Utara dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Dayah setempat di aula Gedung Hasby Ash-Shiddiky Lhokseumawe, Selasa, 30 Juli 2019. “Pemerintah hanya memfasilitasi, bagaimana caranya agar SDM santri dan lulusan dayah kian bagus dan mumpuni, ini adalah tugas kita bersama, termasuk MPU dan Dinas Pendidikan Dayah,” kata Sekda Abdul Aziz.
Terkait dengan kegiatan lomba MQK, Sekda mengharapkan agar kitab-kitab yang menjadi rujukan pembelajaran di dayah-dayah hendaknya jangan sekadar dibaca dan ditelaah, akan tetapi yang lebih penting dari itu adalah mengaplikasikan isinya dalam prilaku kehidupan sehari-hari. Lebih-lebih lagi di bumi Aceh yang bersendikan syariat Islam.
Kata Sekda Abdul Aziz, dayah harus berkembang menjadi institusi pendidikan yang hebat dan lebih berkualitas. Masyarakat harus mau memanfaatkan dayah sebagai tempat pendidikan anak-anaknya. Oleh sebab itu, lembaga dayah harus terus membenahi, melakukan inovasi-inovasi dalam metode pembelajaran, juga dalam penataan manajemen pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara Abdullah Hasbullah, SAg, MSM, sebelumnya melaporkan bahwa kegiatan lomba baca kitab kuning (MQK) ini diikuti oleh 50 santri (peserta), dengan katagori untuk MQK tingkat aliyah 25 peserta dan tingkat tsanawiyah 25 peserta. Mereka berasal dari dayah-dayah type A plus, type A, B, dan C yang semuanya telah terdata dalam database dayah tahun 2019.
Untuk MQK tingkat aliyah peserta harus membaca kitab Hasyiyah Ad-Dasuqi ‘Ala Umm Al-Barahin li As-Sanusiy, sedangka peserta tingkat tsanawiyah membaca kitab Ianatuttalibin jilid 4. “Ini adalah dua kitab rujukan utama dayah-dayah yang ada di Aceh umumnya, atau di Aceh Utara khususnya,” kata Abdullah.
Menurut dia, tujuan pelaksanaan musabaqah MQK adalah untuk mendorong dan meningkatkan kemampuan santri dalam membaca dan menelaah isi kitab-kitab rujukan berbahasa Arab. Juga untuk melatih mental santri dalam mengekspresikan ilmunya melalui kegiatan perlombaan.
“Kegiatan ini telah kita agendakan rutin digelar setiap tahun oleh Dinas Pendidikan Dayah,” jelasnya. Pembukaan MQK tingkat Kabupaten Aceh Utara tahun 2019 turut dihadiri oleh para Kepala SKPK, para Camat, Ketua MPU Aceh Utara Abu Manan Blang Jruen, para pimpinan dayah se-Aceh Utara, serta para pimpinan Ormas keagamaan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, tanggal 30 – 31 Juli 2019. (Hs)