MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE – Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Lingkungan Hidup menerima kunjungan pendamping pengelolaan/pembenahan TPA dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, Kamis, (29/05/2025).
Tim pendamping yang diketuai oleh Windi Adriani tersebut melakukan kunjungan langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Lhokseumawe yang bertempat di Gampong Alue Liem, Kecamatan Blang Mangat.
Hadir mendampingi kunjungan tim tersebut, Plt Sekda Kota Lhokseumawe, A Haris, Kadis LHK, Syuib dan beberapa pihak lainnya yang terlibat dalam program penanganan sampah tersebut.
Kepada awak media, Syuib menjelaskan bahwa kunjungan tim pendamping hari ini adalah menindaklanjuti program pemerintah pusat terkait target pembenahan TPA dari open dumping ke Sanitary landfill dan memenuhi program zero waste tahun 2030 mendatang.
Disampaikan Syuib yang mantan Sekretaris Dewan Kota Lhokseumawe tersebut, ada sekitar 300 an kabupaten/kota di indonesia yang didampingi dalam program tersebut dan Alhamdulillah Lhokseumawe masuk salah satunya.
“Pengelolaan kebersihan dan pengolahan sampah adalah program prioritas walikota saat ini sebagaimana tertuang dalam visi isi beliau, oleh karena itu tim pendamping dari Kemen LH memberikan apresiasi dan atensi khusus untuk Kota Lhokseumawe dalam memverifikasi penangan sampah ini,” terang Syuib.
Tahun ini, lanjut Syuib pihaknya sudah mulai beralih pola penanganan sampah dari sistem lama yang masih menggunakan pola open dumping (penumpukan sampah terbuka di TPA) menjadi sistem penimbunan dengan cara pembuatan kolam-kolam raksasa untuk menampung sampah, lalu setelah itu baru ditimbun, secara bertahap
Dalam kesempatan tersebut, Syuib juga menjelaskan bukti komitmenya walikota dalam menangani sampah adalah dengan dianggarkannya mesin pengolahan sampah pada tahun 2025 ini dengan anggaran sekitar 6 M lebih.
“Untuk pengadaan mesin itu sendiri, beberapa waktu yg lalu pemko telah meminta tim survey revaluasi komposisi sampah untuk mengidentifikasi dari karakteristik sampah yang ada maka mesin apa yg layak diadakan, tim revaluasi yg terdiri dari akademisi dan sekolah sampah nusantara tambah Syuib.
Dengan adanya mesin ini nanti, lanjutnya maka 30 ton sampah non organik diperkirakan akan diolah menjadi bahan baku yang 65 % nya biodiesel, 25 % bensin dan sisanya menjadi minyak lampu. Sementara sisa materialnya akan diolah untuk menjadi Paving Block dan komposit
Dengan adanya mesin tersebut pula, Pemkot Lhokseumawe berharap pada tahun 2026, akan tercapai swa energi, minimal sudah bisa membantu kebutuhan BBM operasional truck-truck pengangkut sampah dan excavator milik DLH, harapnya.
“Walikota berpesan kepada masyarakat Kota Lhokseumawe agar mari sama-sama kita menjaga kebersihan, karena masalah sampah ini bukan perkara yang harus ditangani oleh pemerintah semata, namun butuh kerjasama dan kesadaran dari semua pihak, agar tercapai tujuan Kota Lhokseumawe yang bersih dari sampah,” mari kita jadikan kebersihan sebagai kebutuhan kita bersama pungkas Syuib. {A Robby}
MERDEKABUCARA.COM | LHOKSEUMAWE I Walikota Lhokseumawe, DR Sayuti Abubakar menghadiri kegiatan sosialisasi seismik di area…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Jelang habisnya kontrak Gas PT Arun yang diperkirakan akan berakhir sekitar…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Tim Opsnal Satreskrim Polres Pidie berhasil mengamankan tiga orang pelaku tindak…
MERDEKABICARA.COM | BANDA ACEH - Sebanyak 23 tim dari berbagai instansi akan memperebutkan piala bergilir…
MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dikabarkan akan memanggil direksi PT Pupuk Iskandar…
MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Penantian panjang selama 4 tahun para petani Aceh Utara mulai mendapat…