Categories: News

4.000 Ton Sulfur Dijual PT PEMA ke Sulsel, Berasal dari Aceh kah?

MERDEKABICARA.COM – Sebanyak 4.000 ton sulfur dari Aceh dijual untuk pembeli wilayah Sulawesi Selatan, dalam bulan Oktober 2024 ini. Penjualan dilakukan PT Pembangunan Aceh (PEMA), sebuah lembaga usaha milik pemerintah Aceh. Saat ini, sulfur tersebut sedang dimuat kedalam kapal di pelabuhan umum Langsa, Aceh. Direncanakan, kapal itu akan meninggalkan dermaga pelabuhan dalam pekan ini.

Direktur Utama PT Pema, Faisal Saifuddin, menyebutkan pengiriman kali ini merupakan pengiriman yang kedua untuk tujuan ke Sulawesi Selatan.

Menurut Faisal, sebelumnya pihak pembeli di Sulawesi Selatan membeli sulfur dari Korea Selatan dan Arab Saudi. ” Jadi dengan adanya pengiriman sulfur dari Aceh, melalui PT PEMA, dapat mempersingkat waktu pengiriman ke Sulawesi Selatan,” kata Faisal, Selasa, 22 Oktober 2024.

Untuk menjaga standar mutu produk, keselamatan kerja dan dampak lingkungan, Faisal sempat meninjau dan mengawasi secara langsung ke tempat penyimpanan sulfur.

“Selalu jaga standar yang telah ditetapkan dan selalu menjaga keamanan lingkungan dari pencemaran,” kata Faisal mengingatkan.

Menurut Faisal, permintaan sulfur di pasar dunia sangat tinggi . Diperkirakan pertumbuhan transaksi sulfur di kawasan Asia – Pasifik mencapai 4,3 persen setiap tahunnya.

PT PEMA memulai bisnis Sulfur sejak Juni 2022. Saat itu, sebanyak enam ribu ton sulfur dikirim untuk pembeli yang ada di Riau.

Untuk harga jual, PT PEMA berpedoman kepada harga pasar internasional. Saat ini, harga sulfur sekitar USD 150-155 per-ton. ” Sementara ini penjualannya masih untuk kebutuhan dalam negeri,” sebut Faisal.

Sulfur ini merupakan produk turunan dari kegiatan eksplorasi migas. ” Jumlah produksi sulfur Aceh saat ini sekitar 8.400 ton per- tahun,” kata Faisal.

Sulfur tersebut berasal dari hasil eksplorasi migas Wilayah Kerja (WK) Blok A. ” Dari Medco Energi, di Aceh Timur,’ sebut Faisal melalui keterangan tertulis kepada media.

Pada masa mendatang , produksi sulfur Aceh diperkirakan akan mencapai hingga 900 ton per bulan .

“Sulfur dipakai sebagai salah satu bahan baku untuk beberapa jenis produk, seperti pada industri kimia, pabrik kertas, kosmetik, pupuk, kebutuhan pertanian dan beberapa produk lain,” urai Faisal. {}

 

Sumber: infomigas.id

Recent Posts

Semarak HUT RI Ke 80, DWP PNL Gelar Aneka Lomba dan Arisan

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai kegiatan Dharma Wanita Persatuan (DWP)…

4 jam ago

Konferensi Internasional 20 Tahun MoU Helsinki: Refleksi Dua Dekade Perdamaian Aceh

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Pemerintah Aceh bersama Diaspora Global Aceh akan menyelenggarakan International Conference on…

2 hari ago

Peringati HUT ke-80 RI, Wali Kota Lhokseumawe Serahkan Remisi Umum dan Dasawarsa

MERDEKABICARA COM | LHOKSEUMAWE - Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH, menyerahkan Remisi…

2 hari ago

Kapolres Pidie Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Lapangan PCC Sigli

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK. bersama Ketua Bhayangkari Cabang…

2 hari ago

Diduga Telantarkan Istri dan Anak, Oknum Pegawai Lapas Lhokseumawe Dilaporkan ke Polisi

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Seorang oknum Pegawai Lapas Kelas IIA Lhokseumawe, Kementerian Imigrasi dan Lembaga…

4 hari ago

Kapolres Pidie dan Forkopimda Cek Stok Beras di Gudang Bulog dan Kilang Padi

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK, bersama unsur Forum Koordinasi…

6 hari ago