Waduk terseut termasuk dalam salah satu program Strategis Nasional yang terdapat di Aceh dan diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada 9 Maret 2015.
Selain berfungsi sebagai waduk penanggulangan banjir, juga dimanfaatkann untuk mengaliri 9.420 hektar sawah serta Pemangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) denga kapasitas 6,34 megawatt.
Bendungan seharga Rp 1.7 trulyu rupiah ini dibiayai dengan dana APBN.
Awalya, bendugan ini ditarget selesai pada tahun 2019, namun jadwal tersebut tidak mencapai target sehingga akan selesai pada tahu 2020 ini. Namun target selesai tahun 2020 dipastikan gagal karena realisasi proyek hanya sekitar 70 persen.
Data dari laman resmi kementrian PUPR menyeutkan proyek bendungan baru selesai 68 persen pada Februari 2020 lalu.
Wamen Wempi Wetipo memgatakan, penyebab proyek macet adalah karena sebagian uang di departemen PUPR dialihkan untuk penanggulangan Covid-19. “ Sekitar 70 trilyu ( rupiah ) uang di departemen PUPR di-refocusing’, kata Wamen baru baru ini.
Simak wawancara lengkapnya dalam video ini :https://youtu.be/p2yQQFtW2Qc
MerdekaBicara.com - Takengon | Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)…
MERDEKABICARA COM | LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana akibat banjir yang…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Marzuki Ali Basyah, M.M didampingi Ketua…
MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Diselenggarakan oleh Disporapar Aceh Utara, ajang tahunan ini melibatkan 27 klub…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe (JTM PNL) menggelar kuliah umum…
MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Tim sepak bola Dewantara FC tancap gas mematangkan persiapan jelang bergulirnya…