Categories: KesehatanSosmas

Bekas Kamp Pengungsi Rohingya untuk Pasien Covid-19

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA – Shelter Blang Adoe Kecamatan Kuta Makmur adalah  bekas barak  penampungan imigran warga  Rohingya, Myanmar, yang terdampar ke Aceh tahun 2015 lalu. Setelah imigran Rohingya meninggalkan Aceh akhir 2016, shelter ini menjadi kosong. Akhir Maret 2020 shelter ini mulai direhab oleh Pemkab Aceh Utara karena akan digunakan untuk tempat karantina penduduk berstatus ODP Covid-19

Bangunan shelter ini telah dilakukan rehab dan perbaikan sarana dan prasarana oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Covid-19 Kabupaten Aceh Utara dibantu oleh satuan TNI dan Polri. “Hari ini kondisinya sudah siap, dan bisa dioperasikan untuk tempat karantina ODP yang ada di Aceh Utara,” kata Andree Prayuda, SSTP, MAP, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Covid-19.

Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf, Senin, 6 April 2020, meninjau kesiapan shelter (barak) Blang Adoe Kecamatan Kuta Makmur sebagai tempat karantina penduduk berstatus ODP (orang dalam pemantauan) terkait wabah virus Covid-19.

Wakil Bupati Fauzi Yusuf pada kesempatan itu melakukan peninjauan secara menyeluruh untuk mengecek semua fasilitas dan prasarana yang telah disiapkan. Hal itu dilakukan agar nantinya para ODP bisa terlayani dengan baik dan lebih nyaman menempati barak karantina.

“Kami apresiasi terhadap TNI dan Polri, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian shelter ini, sehingga bisa diselesaikan dalam waktu yang cepat,” kata Fauzi Yusuf.

Kata Fauzi, shelter ini bertujuan untuk mengkarantina ODP yang baru pulang dari luar daerah atau luar negeri untuk pencegahan penularan virus Covid-19. Para ODP ini harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh Pemkab Aceh Utara yang mengacu pada protokol kesehatan.

Meskipun shelter karantina telah disiapkan, lanjut Fauzi, pemerintah tetap mengharapkan jumlah ODP di Aceh Utara terus menurun. Hendaknya barak karantina ini tetap kosong, jangan ada ODP di Aceh Utara yang masuk ke sini. Jikapun ada ODP, mereka diharapkan bisa melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. “Bagi ODP yang tidak mungkin dilakukan karantina mandiri karena berbagai faktor, inilah yang akan dijemput untuk dilakukan karantina di sini,” kata Fauzi.

Shelter ini memiliki 62 kamar, direncakan setiap ODP akan menempati satu kamar, sesuai dengan SOP protokol kesehatan. Selain fasilitas sanitasi dan MCK, di sini juga disiapkan dapur umum dan fasilitas kesehatan. Lokasi karantina akan dijaga oleh petugas, baik petugas medis maupun petugas keamanan.

Komandan Kodim 0103/Aceh Utara Letkol Agung Sukoco mengatakan siapa saja yang baru pulang dari daerah pandemik Covid-19 harus dikarantina selama 14 hari secara mandiri di rumah masing-masing. “Akan tetapi kondisi ekonomi masyarakat saat ini tidak memungkinkan untuk diterapkan seperti Protap tersebut. Oleh karenanya, Forkopimda serta Tim Gugus Aceh Utara berinisiatif untuk membentuk ruang karantina,” tegasnya.

Sementara Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, SIK, mengatakan situasi dan kondisi saat ini tidak semua penduduk yang status ODP bisa termonitor oleh Tim Gugus. “Data yang kami terima, baik kepulangan dari Malaysia atau dari daerah lain, tidak semua kami dapatkan,” ungkapnya.

AKBP Ari Lasta mengapresiasi tindaklanjut Pemkab Aceh Utara dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini dengan adanya barak karantina. “Sangat dibutuhkan peran serta semua elemen masyarakat dalam pencegahan dengan melaporkan kepada Posko yang telah dibentuk di setiap gampong untuk diambil langkah berikutnya,” pinta Ari Lasta Irawan.

Pada kesempatan yang sama, Sekdakab Aceh Utara Abdul Aziz, SH, MM, MH, mengatakan orang-orang yang ditempatkan di barak karantina ini memang orang terduga ODP, dimaksudkan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19. “Sarana dan prasarana utama sudah disiapkan, prasarana pendukung shelter lainnya juga sesegera mungkin disiapkan,” kata Abdul Aziz.

Menurut Abdul Aziz, operasional shelter ODP ini dikelola Dinas Sosial Kabupaten Aceh Utara, khususnya dalam penyiapan dapur umum. “Memberikan makanan dan minuman warga ODP dan Tim Gugus Covid-19 di shelter Blang Adoe,” jelasnya.

Sedangkan Dinas Kesehatan akan terus melakukan koordinasi dengan Puskesmas, RSUD Cut Meutia, para Camat, dan BPBD, khususnya untuk menjemput ODP dari gampong dan mengantar ke shelter Blang Adoe. Dinas Kesehatan juga bertanggungjawab dalam pelayanan bidang kesehatan sesuai dengan SOP kesehatan. {}

Recent Posts

Kapolres Pidie Hadiri Panen Raya Padi Serentak di Tiro

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK bersama Bupati Pidie Sarjani…

10 jam ago

Kapolres Pidie Pimpin Upacara Pemakaman Aipda Hendri Saputra

MERDEKABICARA.COM | Pidie - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK memimpin langsung upacara pemakaman…

6 hari ago

Polres Pidie Gelar Apel Gabungan Menjelang Malam Takbiran Idul Fitri 1446 H

MERDEKABICARA.COM | PIDIE -  Menjelang malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polres Pidie…

1 minggu ago

Pengamatan Rukyatul Hilal Awal Syawal 1446 H, Perta Arun Gas Dukung Tim Kemenag Lhokseumawe di Bukit Tiron

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Perta Arun…

1 minggu ago

Tim Berdikari PNL Sukses Gandeng Tiga Mitra Strategis untuk Diversifikasi Kopi Gayo

MERDEKABICARA.COM | TAKENGON -  Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) melalui Program Katalisator Kemitraan Berdikari terus menunjukkan…

2 minggu ago

PT PIM Gelar Program Mudik Gratis Bagi Ratusan Pemudik, Ini Empat Rute Tujuan

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM)…

2 minggu ago