MERDEKABICARA.COM – BANDA ACEH – Virus Corona (COVID-19) masih masif penyebarannya hingga hari ini. Itu sebabnya tak sedikit perusahaan, perkantoran atau perumahan yang melakukan penyemprotan disinfektan. Lalu seberapa penting dan efektif langkah ini?
Ketua umum PP Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan Komite Ahli PMKL Kemenkes RI, Prof Arif Sumantri, SKM, M.Kes mengatakan, masyarakat perlu paham dulu apa yang dimaksud dengan disinfektan ini.
“Disinfektan merupakan proses dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati. Ini yang membedakan disinfeksi dengan antiseptik. Kalau antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup,” katanya, dalam konferensi pers seperti disiarkan live di akun YouTube BNPB, Sabtu (21/3/2020).
Ada lagi, kata dia, proses strerilisasi, yakni menghilangkan atau membunuh mikroorganisme secara keseluruhan.
Baca juga || Jubir Covid-19 Aceh: Satu Pasien PDP Meninggal di RSUDZA Belum Tentu Positif Corona
Banyak meminta disinfeksi di perumahan, perkantoran. Tapi perlu diketahui bahwa proses ini memiliki dampak kesehatan seperti menimbulkan bau dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan sehingga agar efektif biasanya petugas harus mencuci tangan yang bersih, menggunakan sarung tangan dan menggunakan pakaian khusus untuk melindungi tubuh kita.
Lagi pula, kata dia, disinfeksi ini bukanlah segalanya. Prosesnya mungkin selesai dalam satu jam. Tapi perlu diketahui bahwa proses ini juga memiliki dampak kesehatan. Residunya bisa menimbulkan dampak lain.
Petugas wajib menggunakan sarung tangan. “Karena desinfektan itu memiliki zat yang bisa menimbulkan iritasi kulit, bau atau menimbulkan sesuatu yang berkaitan dengan kulit kita,” lanjutnya.
Baca juga || Akibat Wabah Corona, Masjid Al-Aqsa Ditutup, Adzan Tetap Berkumandang
Petugas juga wajib menggunakan masker. Sebab, disinfektan dapat menimbulkan bau dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan. “Kemudian dalam pekerjaan ini dianjurkan mengenakan pakaian khusus yang melindungi tubuh,” imbuhnya.
“Jika memang berada di zona merah mungkin diperlukan (disinfeksi) dengan berkonsultasi dengan para ahli seperti HAKLI. Tapi yang terpenting mencuci pakai sabun saja cukup. Sabun seperti apa? Sabun dengan antiseptik,” katanya.
Disinfeksi menjadi harapan masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran infeksi COVID-19, setelah upaya social distancing. Disinfeksi yang merupakan proses dekontaminasi untuk membunuh mikoroorganisme pada benda mati ini sangat diandalkan oleh masyarakat.
Selain disinfeksi, sanitasi lebih efektif
Prof Arif menuturkan, hal yang paling penting dalam mencegah penularan virus ataupun bakteri adalah tren hidup bersih dan sehat. Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air yang mengalir itu sangat penting dilakukan.
“Dimulai cuci tangan pakai sabun, kemudian tempat media yang seperti tidak bisa dilihat, tetapi kalau dilihat itu bisa menjadi melekatnya mikroorganisme (dibersihkan).
Baca juga || Plot Anggaran Rp 2 M, Pemkab Aceh Utara Fokus Antisipasi Covid-19
Dalam sanitasi kita kenal sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di situ ada poin cuci tangan pakai sabun, bahkan kita harus gunakan air sehat bersih dan aman dan menjaga agar tidak terjadi penyebaran,” pungkasnya.
Selain itu, gunakan air bersih. “Air yang bersih bukan hanya sehat dan aman tapi juga bisa memberantas jentik nyamuk yang balap-balapan dengan virus corona. Kasus kematian DBD juga tinggi. Persoalannya di air”, tambahnya lagi.
Dan yang tak kalah penting, ia melanjutkan, penggunaan jamban yang sehat dan menjaga rumah tetap bersih. Juga menjaga kesehatan mental.
“Kita juga punya ikhtiar dengan pendekatan keluarga. Dengan menjaga kesehatan pola pikir. Jangan panik, karena kita telah melakukan sesuatu tindakan pencegahan dengan cara tadi, menjaga kebersihan dan cuci tangan,” tambahnya.
Langkah itu semua akan efektif kalau dilakukan bersamaan dengan usaha lainnya untuk menghentikan penularan dan penyebaran COVID-19 sebagaimana yang disampaikan pemerintah. Upaya lain itu seperti isolasi mandiri dan menjaga jarak aman antarorang serta menjaga kesehatan dan kebersihan. Semua (upaya) harus dilaksanakan dengan serius agar transmisi virusnya juga berhenti. {}
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA -Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, MSi mengikuti Rapat Koordinasi…
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si menghadiri acara…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam rangka mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pewarta Pase Badminton Club (PPBC) siap mengelar turnamen tahunan PPBC Cup…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Kelautan, Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DKPPP)…
Merdekabicara.com, Redelong-- Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Cawagub Paslon 01, HM Fadhil Rahmi Lc MAg…