MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA – Sejarah dan budaya adalah warisan yang telah di turunkan oleh pendahulu kita, dalam hal ini para pemimpin pada masa berdirinya kerajaan Islam terbesar di Asia Tenggara yaitu Samudera Pasai, ini semua menjadi tolak ukur bagi masyarakat sekarang ini untuk mempelajari dan mengenang kembali akan kejayaan budaya Islam dan juga sejarahnya agar dapat kita jaga bersama.
Pelajar SMP 3 Lhoksukon bersama Guru pendamping dalam meningkatkan wawasan muridnya tentang pengetahuan umum dalam mempelajari sejarah dan budaya asli daerahnya melakukan kunjungan ke Meseum Islam Samudera Pasai yang terletak di desa Beringen Kecamatan Samudera, Geudong Kabupaten Aceh Utara.
Baca juga || 82 Siswa SDN 2 Tanah Jamboe Aye Belajar di Museum Islam Samudra Pasai
Kunjungan yang dilakukan oleh puluhan pelajar dan guru SMPN 3 Samudera tersebut merupakan rangkaian pembelajaran untuk lebih mengenal sejarah dan budaya Aceh pada masa kerajaan Islam Samudera Pasai dan Kerajaan lainnya.
Kunjungan para pelajar dan guru selain untuk melihat-lihat koleksi benda-benda peninggalan kerajaan Samudera Pasai, para pelajar juga di berikan pemahaman tentang budaya dan sejarah dan para pelajar juga di berikan sesi tanya jawab, sehingga peran pelajar, para guru dan dari pihak meseum dalam memberikan dan menjawab pertanyaan menjadi lebih lengkap.
Baca juga || Penobatan Duta Museum Samudera Pasai Aceh Utara 2019
“Kegiatan tersebut berawal dari permohonan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) SMPN 3 Lhoksukon, Syibran Mulasri, yang meminta supaya pelajar SMPN 3 Lhoksukon mendapat waktu untuk kegiatan belajar di museum, terang Nurliana.
Kepala Museum Samudra Pasai, Ir Nurliana, mewakili Kepala Dinas Aceh Utara, Saifullah, M.Pd mengungkapkan, ya, memang betul, setiap kedatangan rombongan sekolah yang ingin belajar tentang sejarah Religius peninggalan Kerajaan Samudra Pasai, setiap sekolah memilih museum Samudra pasai sebagai sarana tempat para belajar sejarah bagi muridnya.
“Dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang di lakukan oleh pihak sekolah, karena sudah sangat minim masyarakat untuk mempelajari dan memelihara sejarah religius peninggalan kerajaan Samudra Pasai dan kerajaan Islam lain yang ada di Aceh, sehingga kita akan merasa kehilangan jati diri ke-acehan yang kaya akan budaya Regiliusnya, terang Nurliana.
Dirinya juga menambahkan, semoga dengan adanya Museum Islam Samudra Pasai ini, dapat di manfaatkan oleh setiap lembaga pendidikan yang ada di Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Utara, harap Nurliana. (MB)
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA -Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, MSi mengikuti Rapat Koordinasi…
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si menghadiri acara…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam rangka mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pewarta Pase Badminton Club (PPBC) siap mengelar turnamen tahunan PPBC Cup…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Kelautan, Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DKPPP)…
Merdekabicara.com, Redelong-- Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Cawagub Paslon 01, HM Fadhil Rahmi Lc MAg…