Categories: Sosmas

Sekda: Minyak Aceh Tamiang Telah di Ekploitasi Sejak 1928

MERDEKABICARA.COM | ACEH TAMIANG – Tim Penilai Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan RI dan Direktur Operasional PT Pertamina EP, Chalid Said Salim, berkunjung ke Pusat Informasi Tuntong Laut, dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas Tahun 2019 di Kampung Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Selasa (26/11).

Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Basyaruddin, SH, saat memberikan sambutan kunjungan mengatakan, pernyataan tersebut merupakan gambaran keeratan hubungan Negeri Bumi Muda Sedia, Kabupaten Aceh Tamiang dengan perusahaan pertambangan migas milik negara, Pertamina.

“Hubungan Aceh Tamiang dengan Pertamina adalah sejarah pertambangan minyak di Indonesia. Bukan sekedar hubungan biasa. Tapi ada banyak cerita yang mesti kita sampaikan ke anak-cucu kelak bagaimana sejarah Aceh Tamiang pernah menjadi lapangan minyak paling produktif di negeri ini yang pernah ditemukan dan di eksploitasi sejak 1928. Maka sebagaimana pesan Bupati yang dititipkan kepada saya untuk disampaikan di sini, Minyak Pertamina boleh habis, tapi tidak dengan sejarahnya,” ungkap Sekda.

Sekda pada akhir sambutannya mengatakan, selaku unsur Pimpinan Daerah, selain fokus pada pelestarian lingkungan, terutama Tuntong Laut, ia meminta supaya CSR Pertamina, juga dapat disalurkan untuk pengembangan kebudayaan dan literasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekda Basyar mencontohkan, Istana Karang yang masih menjadi aset Pertamina dapat difungsikan menjadi museum sejarah dan kebudayaan Aceh Tamiang.

Sebelumnya, Direktur Operasional PT. Pertamina EP, Chalid Said Salim, mengatakan kunjungan Tim Penilai dari Kementerian LHK ke Pusat Informasi Tuntong Laut adalah dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas Tahun 2019. Dikatakan Chalid, sejak didirikan oleh Pertamina bersama dengan Yayasan Satu Cinta Lestari dan Pemkab Aceh Tamiang pada 2017 silam, Pusat Informasi Tuntong Laut telah menjadi pusat pelestarian hewan langka yang memiliki nama latin Batagur borneoensis ini.

Ditambahkannya, hewan endemik pesisir Kalimantan dan Aceh Tamiang tersebut merupakan hewan langka dengan garis (strip) merah, yang berarti diambang kepunahan. Ini berdasarkan Kategori Status Konservasi IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources). Dijelaskannya, meski Tuntong Laut juga terdapat wilayah pesisir Kalimantan, namun hasil penelitian menunjukkan usaha konservasi dan pengembangannya hewan yang nyaris punah ini paling potensial dilakukan di wilayah pesisir Aceh Tamiang.

PROPER merupakan program penilaian dari pemerintah kepada perusahaan tentang kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2014 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER-LH). Program PROPER ini adalah salah satu program unggulan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dikembangkan sejak tahun 2002 dengan tujuan untuk mendorong tingkat ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan mendorong inovasi dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi.

Pertamina selalu menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Penilaian tahun 2017-2018, perusahaan migas milik negara tersebut berhasil meraih 13 PROPER Emas dari total 20 PROPER Emas yang diberikan pemerintah tahun lalu. Tidak hanya Emas, pada kesempatan tersebut, Pertamina juga memboyong 69 PROPER Hijau dari total 155 PROPER Hijau.

Meski sederhana, kehadiran Dirops Pertamina & Tim Penilai disambut hangat dengan Tarian Sekapur Sirih yang dibawakan sejumlah siswi SD Darma Patra, Rantau. Tampak ikut mendampingi, Dandim 0117, Letkol Inf. Deki Rayusyah Putra, Camat Seruway, M. Hans Martha Kesuma, beserta Forkopimcam, Field Manager Pertamina EP Rantau dan jajaran staf, para pengelola Rumah Informasi Tuntong Laut, Datok Penghulu Pusong Kapal dan masyarakat setempat. (MB)

Recent Posts

Pemko Lhokseumawe Inisiasikan Pengolahan Sampah di TPA Menjadi Bahan Bakar

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe memulai trobosan baru dengan keseriusannya untuk menangani permasalahan…

15 jam ago

Polres Pidie Imbau Larangan Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Geumpang

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Polsek Geumpang Polres Pidie menggelar sosialisasi dan imbauan tentang pelarangan aktivitas…

21 jam ago

Kapolres Pidie Hadiri Upacara Hari Sumpah Pemuda di Kantor Bupati

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK menghadiri upacara hari Sumpah…

2 hari ago

Tingkatkan Perekonomian Petani Garam di Pidie Jaya, Hasan Basri Perbaiki Tanggul

MERDEKABICARA.COM | PIJAY - Demi untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian bagi petani garam, calon wakil bupati…

2 hari ago

Peringati Sumpah Pemuda ke-96, 10 OKP Lhokseumawe Terima Penghargaan

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024, Penjabat (Pj) Wali…

2 hari ago

Panen Bawang Merah, Pj Wali Kota Lhokseumawe Dorong Kemandirian Pangan Berkelanjutan

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama Universitas Syiah Kuala berhasil berhasil melakukan panen…

3 hari ago