Categories: Sosmas

Kincir Angin Pemompa Air Kesawah Milik Para Petani Terbengkalai

LANGSA | MERDEKABICARA.COM – Kincir angin untuk menarik air tanah kesawah milik para petani yang tersebar dibeberapa titik seperti salah satunya di gampong Bate Puteh berbatasan gampong Asam Petik Kec.Langsa Lama Pemko Langsa yang dibangun ditengah persawahan terpantau wartawan media ini beberapa hari lalu tepatnya Rabu kemarin (31/5) terlihat sudah tidak lagi berfungsi sebagaimana yang diharapkan oleh para petani, yakni dapat mengaliri air kesawah mereka.

Dari pantauan tersebut, wartawan juga melihat kincir yang baru saja selesai dibangun pada tahun 2016 tahun lalu itu sama sekali tidak mendatangkan mamfa’at untuk para petani, hal itu disebabkan beberapa faktor, yang pertama minim dan terbatasnya sumber air dilokasi.

Kedua, adanya dugaan pembangunan kincir angin tersebut dikerjakan tidak sesuai RAB, yang ketiga, diduga pekerjaan dilakukan asal jadi tidak memikirkan mamfa’at yang dapat dirasakan oleh petani kedepannya, dan itu terbukti dengan tidak berfungsinya kincir tersebut sampai dengan saat sekarang ini.

Terkait kenyataan tersebut “Totok, selaku pengawas yang ditugaskan rekanan kepada wartawan beberapa bulan lalu pernah mengungkapkan, pembangunan kincir yang dilakukannya juga dilengkapi dengan “solar Energy Systems” (tenaga surya), sehingga jika angin tidak mampu memutarkan baling-baling, maka secara otomatis solar Energy Systems akan berperan untuk memutarkan baling-baling agar bisa memompa air ketempat penampungan yang tersedia dibawahnya, jelas Totok meyakinkan.

Lebih lanjut Totok mengatakan, pembangunan kincir angin tersebut dibawah pengawasan Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Langsa, menurutnya, untuk satu kincir angin yang dikerjakan itu diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar 180 jutaan rupiah, terkait sumberdana, Totok tidak menjelaskan asal sumber dana tersebut dari mana kepada wartawan, yang terucap dari mulutnya, “bos kami Moko yang berdomisili digampong Seulalah, kata dia, mengalami kerugian dengan proyek tersebut, untasnya.

Atas kenyataan dan fakta temuan ini, masyarakat mengharapkan kepada aparat penegak hukum untuk segera memanggil pihak rekanan atas kegagalan proyek pembangunan kincir angin yang telah menghabiskan ratusan juta rupiah uang negara tersebut.

 

PENULIS   : BAIHAQI

EDITOR     : ARZAK

Recent Posts

Petani Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Rumah Kebun

MERDEKABICARA.COM | REDELONG - Seorang pria berusia 51 tahun ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah…

12 jam ago

Kapolres Pidie : Banyak Keluhan Masyarakat yang Disampaikan Saat Jum’at Curhat

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Polres Pidie bersama Polsek Jajaran, terus melaksanakan kegiatan Program Jumat Curhat…

21 jam ago

Anggota DPRA Hadi Surya Apresiasi Launching Rumah Singgah Griya Tuan Tapa Aceh Selatan di Banda Aceh

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA -Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hadi Surya menyampaikan apresiasi…

1 hari ago

Polemik Petani Aceh Utara Gagal Ke Sawah

MERDEKABICARA.COM I LHOKSUKON - Keresahan masyarakat Aceh Utara yang kecewa karena tidak bisa turun ke…

2 hari ago

PT Satya Agung Klarifikasi Terkait Pemberitaan di Media Online, Ini Penjelasannya

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA - PT. Satya Agung merupakan perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit…

2 hari ago

Diskusi Krisis Air Bendungan Krueng Pase Buntu, Petani Terancam Gagal Ke Sawah

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Jebolnya bendungan irigasi Krueng Pase pada akhir 2020 silam berdampak pada…

2 hari ago