MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA –
Pabrik pupuk urea PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukueh sudah
beroperasi kembali setelah berhenti berproduksi sejak dua minggu
terakhir hingga stock pupuk subsidi untuk petani aman. Hal ini
disampaikan Vice President (VP) Huma PT PIM Nasrun saat dihubungi,
Rabu (16/3)
Seperti pernah disampaikan Direktur Opersai dan Produksi PT PIM Jaka
Kirwanto, PIM menghentikan pengoperasian pabrik amonia sejak dua
minggu terakhir akibat terkendala kekurangan pasokan gas sebagai bahan
baku pupuk.
“Pabrik yang memproduksi amonia dan pupuk urea tersebut terpaksa
dihentikan akibat tidak adanya pasokan bahan baku gas,” kata Jaka
Kirwanto di Lhokseumawe, Jumat.lalu
Pabrik amonia PIM-1 tersebut baru saja kembali diaktifkan pada Sabtu
(29/1) setelah terhenti sejak 10 tahun akibat tidak adanya pasokan
bahan baku dan kendala teknis lainnya di lapangan.
Jaka mengatakan, pasokan gas yang diberikan sebelumnya hanya mampu
menjalankan tes pengujian pabrik saja. Sementara alokasi gas yang
dijanjikan pemerintah hingga saat ini belum datang.
Saat itu lanjutnya, pasokan gas hanya mencukupi untuk reaktivasi
pabrik PIM-2. Gas untuk pabrik PIM-2 disuplai dari perusahaan migas
Medco melalui jaringan pipa.
“Pemerintah sudah mengalokasikan lima kargo gas per tahun untuk
pengoperasian pabrik amonia PIM-1, namun saat ini ada beberapa kendala
yang menyebabkan bahan baku gas tidak dialokasikan,” sebut Jaka
Kirwanto.
Jaka sangat mengharapkan PT PIM bisa mendapatkan pasokan bahan baku
gas agar pabrik amonia PIM-1 dapat diaktifkan kembali, sehingga bisa
memenuhi kebutuhan pupuk petani di Provinsi Aceh
“Pabrik PIM-1 dan PIM-2 memiliki kapasitas produksi yang sama yakni
570 ribu ton per tahun. Jika kedua pabrik ini dapat beroperasi maka
kapasitas produksinya bisa mencapai dua kali lipat,” papar Jaka
Kirwanto. (Ucr)