MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Menteri BUMN Erick Thohir mendukung keberadaan taksi terbang listrik EHang sebagai transportasi masa depan yang bisa mendukung kegiatan pariwisata di berbagai destinasi favorit di Indonesia. EHang merupakan kendaraan Autonomous Aerial Vehicle (AAV) berteknologi listrik yang dioperasikan tanpa awak pilot yang ikut dalam penerbangan.
“Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, EHang juga dikenal sebagai drone raksasa. Dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali, sehingga memungkinkan kendali jarak jauh pesawat dan transmisi data penerbangan secara real-time. Di Indonesia, EHang baru ada satu unit,” ujar Bamsoet saat mengenalkan taksi terbang EHang 216 dalam peresmian kantor IMI Pusat di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (10/9/21).
Turut hadir Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid dan Dirut Bulog Komjen Pol (Purn) Budi Waseso. Hadir pula pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Pengawas Brigjen Pol Syamsul Bahri dan Jeffrey JP, Badan Pembina Tinton Soeprapto, Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, Prasetyo Edi Marsudi, Ricardo Gelael, Sean Gelael, Romi Winata, dan Robert Kardinal, Bendahara Umum Effendi Gunawan, Wakil Ketua Umum Olahraga Sepeda Motor Sadikin Aksa, Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil Ananda Mikola, Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Wakil Ketua Umum Organisasi M. Riyanto, Wakil Ketua Umum IT dan Digital Tengku Irvan Bahran, Wakil Ketua Umum Event dan Internasional Happy Harinto, Wakil Bendahara Umum Rudy Salim, serta Komunikasi dan Media Sosial Atta Halilintar, Hasby Zamri dan Dwi Nugroho.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, EHang yang diproduksi Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd dan didatangkan ke Indonesia oleh Prestige Motorcars ini merupakan EHang 216. Uji coba penerbangan direncanakan akan dilakukan di Bali pada Oktober 2021 setelah bertemu terlebih dahulu Gubernur Bali I Wayan Koster pekan depan.
“Jika lancar dan Gubernur Bali setuju serta izin terbang dari Kementerian Perhubungan keluar, barulah drone tanpa awak ini bisa digunakan untuk memeriahkan pariwisata di Bali. Menjadi daya tarik bagi turis untuk menikmati wisata keindahan alam Bali dari atas udara dengan cara yang berbeda,” jelas Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, EHang 216 memiliki muatan maksimum 220 kg dengan kecepatan maksimum 130 km/jam. EHang 216 menggunakan daya listrik 100% untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi. Pesawat tanpa awak ini dapat diisi hingga 220v atau 380v dalam 1,5 jam waktu pengisian.
“EHang 216 memiliki 16 baling-baling dan 8 lengan yang bisa dilipat sehingga efektif dan menghemat area parkir, karena hanya memakan lahan seluas 5 meter. EHang 216 dapat menempuh jarak 35 km dalam sekali perjalanan dalam waktu 25 menit di ketinggian 500-600 meter,” urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, EHang bisa menjadi solusi dari permasalahan yang semakin dihadapi masyarakat perkotaan, karena mampu menjadi sarana mobilisasi yang efisien dan ekonomis. Apalagi taksi terbang ini bebas emisi sehingga memungkinkan terciptanya langit biru di Indonesia. Sejalan dengan program pemerintah dalam PERPRES No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
“EHang akan menjadi moda transportasi modern yang akan banyak membantu masyarakat Indonesia. Semoga dengan adanya teknologi ini dapat membantu dan menjadi sarana baru dalam membangkitkan pariwisata, penyelamatan medis, sektor logistic dan tentunya transportasi udara yang nyaman, aman, dan efektif,” pungkas Bamsoet (rl)