MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mengancam aka melakukan demo besar sebagai salah satu opsi unntuk menolok RUU HIP , ”Apabila persuasi tidak membuahkan hasil, maka MUI memiliki opsi untuk al masiroh kubro, (demo besar),” kata Muhyiddin Junaidi menanggapi Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) .
Menurutnya, MUI tetap menolak RUU HIP dengan cara mengedepankan dan melakukan metode persuasif dibandingkan melakukan demonstrasi besar.
Waketum MUI memberi isyarat akan melakukan upaya, termasuk dengan cara cara al masiroh kubro. Demo besar dalam kegiatan unjuk rasa. Hal ini untuk menunjukkan ekspresi umat Islam yang tidak setuju dengan draf regulasi yang mereduksi Pancasila itu. “Itu opsi ( pilihan ) terakhir. Jika ada alternatif damai itu yang terbaik,” katanya sambil mengimbau agar semua umat beragama untuk tetap berpikir dengan jernih dan dengan kepala dingin terkait RUU HIP.
Menurutnya, jika nanti terjadi demo besar, secara konstitusional adalah upaya menunjukkan kekuatan umat Islam secara damai dan sesuai denga peraturan. Hanya saja upaya itu belum diperlukan karena pendekatan persuasif masih bisa dilakukan dalam menolak RUU HIP, kata Muhyiddin, di Jakarta ( 17/06/2020 )
Wasekjen MUI Zaitun Rasmin mengatakan MUI tidak mengharapakan terjadinya gerakan turun ke jalan secara besar-besaran, karena masih ada cara cara yang persuasif.
“Kami tentu tidak berharap itu terjadi. Dengan kuatnya aspirasi umat seperti ini, Insya Allah, DPR bisa mendengar. Kalau itu (RUU HIP) dilanjutkan pembahasannya maka sesuai maklumat MUI Pusat dan MUI provinsi, kami akan bersama umat dan ormas untuk protes keras dan itu konstitusional,” katanya, seperti ditulis oleh situs berita republika.
Penulis : Redaksi