Categories: Ekonomi

Pemerintah Cari Solusi Terkait Pemasaran dan Stabilitas Harga Produk Pertanian di Aceh Tengah Agar Stabil

MERDEKABICARA.COM | Sektor  pertanian dengan komoditi unggulan perkebunan berupa kopi arabika Gayo misalnya, sudah sangat dikenal di negeri Amerika dan Eropa. Begitu juga dengan berbagai jenis produk  komoditi hortikultura serta jenis sayuran dari daerah ini, yang rutin mengisi kebutuhan pasar di Aceh dan Sumatera Utara.

Namun permasalahan” lama” yang dihadapi petani di kabupaten Aceh Tengah hingga saat ini adalah belum ditemukan solusi permanen terkait masalah pemasaran hasil dan fluktuasi harga yang cukup tinggi, dimana pada saat terjadi panen besar, harga produk pertanian akan jatuh ke titik terendah, sementara pada saat terjadi kelangkaan produk, harga di pasaran akan melonjak drastis.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menggelar diskusi yang membahas tentang pemetaan masalah pertanian dan perkebunan serta solusinya, Kamis, 13 Agustus 2020 di Aula Bappeda setempat.

Tenaga Ahli Bupati Aceh Tengah, Zulfikar El Fikri yang bertindak sebagai pemandu menyampaikan, tujuan diskusi ini adalah untuk memperoleh masukan tentang permasalahan pertanian dari hulu sampai hilir, kemudian kita lakukan pemetaan masalah dan mecarikan solusi atas permasalahan tersebut, solusi inilah yang natinya akan dituangkan dalam program jangka menengah dan panjang oleh masing-masing stake holder sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya” ungkap Zulfikar, Kamis kemarin.

Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Nasrun Liwanza menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh petani terutama masalah pemasaran dan stabilitas harga produk pertanian.

“Kami sering menerima keluhan para petani, dimana pada saat panen raya dan hasil  melimpah, harga cenderung turun secara drastis, sehingga sulit untuk menutup biaya produksi, selain itu pangsa pasar kita, terutama produk hortikultura masih terbatas, sehingga jika produksi berlebih, pasar tidak sanggup menampung, ini yang perlu kita diskusikan bagiaman mencari jalan keluar terbaik agar petani bisa terangkat kesejahteraannya” ungkap Nasrun.

Lebih lanjut Nasrun mengatakan bahwa sebenarnya pihaknya sudah memberikan solusi dengan menyarankan agar pola tanam komoditi hortikultura dilakukan secara bergilir dan bertingkat, sehingga kontinuitas produksi terjaga dan harga akan relatif stabil, namun belum sepenuhnya dilaksanakan oleh petani.

“Saya sangat berharap, seluruh stake holder terkait dapat mengambil peran secara aktif dalam mengatasi permasalahan ini, termasuk memikirkan bagaimana harga kopi arabika Gayo yang menjadi komoditi andalan daerah kita, harganya bisa terdongkrak kembali” pinta Nasrun

Sementara itu, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar berharap, melalui diskusi ini dapat menghasilkan sebuah rekomendasi dan menjadi sebuah solusi terhadap permasalah yang selama ini dihadapi.

“Sektor pertanian adalahi penyangga utama perekonomian daerah yang harus menjadi perhatian seluruh stake holder di kabupaten Aceh Tengah, lakukan inventarisasi permasalahan dari hulu sampai ke hilir, lalu diskusikan bersama untuk memperoleh solusi terbaik dan permanen, saya berharap diskusi ini akan menghasilkan rekomendasi untuk menyusun kebijakan yang berpihak kepada petani, kebijakan inilah yang natinya akan dijabarkan melalui program dan kegiatan stake holder terkait, pembangunan sektor pertanian tidak boleh dilakukan secara parsial, tapi hasus dilaksanakan secara terpadu dan sinergis” pesan Shabela.

Dalam kesempatannya, Ketua Bappeda, Amir Hamzah juga ikut mengatakan, diskusi hari ini sangat penting, karena semua stake holder terkait ikut hadir, termasuk para penyuluh pertanian yang mengetahui persis permasalahan petani di lapangan, oleh karenanya diskusi ini harus mampu menghasilkan rumusan rekomendasi yang bisa menjadi acuan dalam penyusunan rencana startegis (renstra) jangka menegah dan jangka panjang di kabupaten Aceh Tengah” terang Amir Hamzah. {}

Recent Posts

PT Pupuk Iskandar Muda Tegaskan Komitmen Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan Nasional

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga hubungan harmonis…

15 jam ago

Polres Pidie Gelar FGD dan Deklarasi

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Polres Pidie menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas penanggulangan Penambangan Emas Tanpa…

20 jam ago

PNL dan BRIN Jalin Kerja Sama Riset Wickless Heat Pipe untuk Sistem Pendingin Pasif Nuklir dan Non Nuklir

MERDEKABICARA.COM | TANGERANG SELATAN -  Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) menjalin kolaborasi strategis dengan Pusat Riset…

20 jam ago

Parlemen Daerah Bergerak, DPRK Aceh Utara Telusuri Kasus Kebun Sawit di Hutan Lindung

MerdekaBicara.com – Aceh Utara | Dugaan perambahan kawasan Hutan Lindung Lauser oleh sebuah perusahaan industri…

2 hari ago

Terbongkar! Perusahaan Sawit Ini Diduga Serobot Hutan Lindung

MerdekaBicara.com – Lhokseumawe | Sebuah perusahaan industri sawit yang beroperasi di Aceh Utara, berinisial PT…

2 hari ago

Kapolres Pidie Tinjau Lahan untuk Program Gampong Mandiri di Blang Paseh

MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK meninjau lahan yang akan dikembangkan…

4 hari ago