MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia pada tahun 2020 digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada tahun 2021. Sistem pemilihan kepala daerah secara serentak pada tahun 2020 merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan di Indonesia, Pelaksanaan Pilkada serentak ini direncanakan akan digelar pada bulan September 2020 mendatang, total daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota (01/02).
Terkait Pilkada serentak ini Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol. Asep Adi Saputra memaparkan kesiapan Polri untuk mengamankan Pesta Demokrasi tersebut “akan disusun rencana operasi sebelum kegiatan, sudah dalam penuntasan, karena ada beberapa hal yang perlu di update, untuk itu polri menetapkan beberapa parameter untuk dapat nanti menentukan klasifikasi kerawanan daerah masing-masing” ujarnya.
Polri sejauh ini masih terus mengumpulkan data terbaru terkait kerawan setiap daerah yang akan melakukan Pilkada serentak, nantinya setelah data-data sudah dirasa cukup, maka Polri baru akan bisa dengan akurat melakukan penindakan pengangaman, “untuk itu Polri menetapkan beberapa parameter untuk dapat kemudian nanti menentukan cara bertinak dan berapa kekuatan yang harus diterjunkan didaerah tersebut berdasarkan klasifikasi,” pungkas Kombes Pol Asep Adi Saputra.
Kombes Pol Asep Adi Saputra menyampaikan bahwa ada 4 indikator utama yang akan menjadi refrensi untuk di analisa perihal pengamanan Pilkada serentak tahun 2020, 4 indikator itu adalah penyelenggaraan Pilkada, Peserta kontestasi Pilkada, jumlah gangguan Kamtibmas dan ambang gangguan.
Sementara ini data yang dimiliki oleh Polri untuk Pilkada Gubernur terdapat tiga tingakat kerawanan tertinggi, yaitu di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan. Untuk Pilkada Bupati tingkat kerawanan tertinggi berada di Nabere Papua, Keerom Papua, Timur Tengah Utara, Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, Sumba Barat, Tujo Una-Una, Dan Musi Rawas Utara.
Untuk Pilkada Walikota tingkat kerawanan tertinggi berada di Tomohon, Bitung, Dan Tenggerang Selatan. Sementara ini Polri sudah menyusun kekuatan kurang kebih 200 ribu personel yang akan mengamankan di 270 daerah penyelenggara Pilkada Serentak. Diseluruh wilayah menjalankan operasi Mantap Praja tahun 2020 ini tentunya tetap dalam asistensi Mabes Polri.
“Saat ini sudah disusun kekuatan oleh Polri kurang lebih 200 ribu personel yang mengamankan kegiatan Pilkada serentak di 270 wilayah, untuk operasi mantap praja 2020, dalam hal ini istilah operasi kepolisian kita, operasi mandiri kepolisian di wilayah, artinya di seleruh wilayah menyelenggarakan kegiatan operasi ini tetap dalam asistensi Mabes Polri, dalam ini asisten operasi Kapolri ya,” tutup Kombes Pol Asep Adi Saputra. {}
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA -Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, MSi mengikuti Rapat Koordinasi…
MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si menghadiri acara…
MERDEKABICARA.COM | PIDIE - Dalam rangka mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pewarta Pase Badminton Club (PPBC) siap mengelar turnamen tahunan PPBC Cup…
MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Kelautan, Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DKPPP)…
Merdekabicara.com, Redelong-- Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Cawagub Paslon 01, HM Fadhil Rahmi Lc MAg…