Categories: Sosmas

UMKM di Sarankan Benahi Masalah Basic Dulu

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Perekonomian Indonesia khususnya UMKM dan koperasi yang merupakan pelaku mayoritas, masih banyak menghadapi permasalahan-permasalahan mendasar (basic) yang seharusnya dibenahi dulu, baru kemudian melangkah ke jenjang berikutnya.

“Problem UMKM yang tampak di depan mata adalah masalah basic seperti bagaimana manajemen keuangan yang baik, menghitung revenue  (keuntungan) maupun costing (biaya produksi). Bagaimana mengoptimalkan harga jual yang dibarengi dengan manajemen keuangan yang baik,” ujar Martin Hartono, CEO Global Digital Prima (GDP)  perusahaan investasi startup digital, usai menghadap Menkop dan UKM Teten Masduki di Jakarta, Rabu (20/11).

Martin yang juga merupakan generasi ketiga, pemilik Djarum/BCA ini menegaskan, jika permasalahan basic ini sudah bisa teratasi, ia optimis UMKM Indonesia akan mampu kompetitif  di pasar dalam dan luar negeri.

“Apalagi potensi bisnis digital di Indonesia sangatlah besar, bahkan Indonesia juga mempunyai peluang menjadi pemimpin di pasar global. Yang diperlukan adalah persiapan yang matang agar dapat menikmati hasilnya dalam beberapa tahun mendatang,” katanya.

Analog dan Digitalisasi

Martin mengingatkan, jika tidak memiliki kesiapan yang baik khususnya pembenahan masalah basic ini, UMKM tak harus mengejar atau ikut-ikutan dengan tren digitalisasi.

Tak semua produk UMKM itu cocok di digitalisasi, bahkan pada dasarnya pasar analog itu adalah pasar sesungguhnya. Digitalisasi itu menurut saya lebih ke advertensi (iklan) jadi lebih ke image, hampir semua solusi itu adalah analog,” kata Martin.

Menurut ia permasalahan basic itu menjadi penting karena menyangkut sustainable UMKM yang bersangkutan.  “Banyak contoh UMKM  yang bangkrut ketika sudah memasuki pasar digital, kenapa? karena mereka tidak atau belum menyelesaikan permasalahan basic seperti manajemen keuangan yang baik, quality manajemen,” katanya.

Selain itu masalah pricing (harga) juga menjadi faktor penting. “Jika UMKM hanya memproduksi barang yang tak begitu banyak, ya jangan dijual murah. Sebaliknya jika produksinya massal, bolehlah harga turun sedikit,” katanya.

Martin menegaskan, pihaknya yang juga pendiri blibli.com dan beberapa startup lain seperti kaskus, mindtalk, crazymarket, lintasME siap melakukan kerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM. “Kerjasamanya apa? kita masih akan bicarakan lagi. Kalau masalah manajemen keuangan mungkin banyak lembaga yang bisa dan mampu, mungkin masalah entrepreneurship karena lebih kompleks dan banyak aspek yang dipelajari,” tambahnya.(MB)

Recent Posts

Tiga Program Studi di Politeknik Negeri Lhokseumawe Kembali Raih Akreditasi Unggul

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Berdasarkan…

18 jam ago

Polsek Mutiara Timur Dampingi Bulan Imunisasi Anak Sekolah di MIN 30 Pidie

MERDEKABICARA COM | PIDIE - Dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang kesehatan, Kanit Binmas…

18 jam ago

Trik Menjadi Jurnalis Tangguh

MerdekaBicara.com - Lhokseumawe | Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe menggelar edukasi jurnalistik dengan tema “jurnalistik…

1 hari ago

Semarak HUT RI Ke 80, DWP PNL Gelar Aneka Lomba dan Arisan

MERDEKABICARA.COM | LHOKSEUMAWE - Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai kegiatan Dharma Wanita Persatuan (DWP)…

2 hari ago

Konferensi Internasional 20 Tahun MoU Helsinki: Refleksi Dua Dekade Perdamaian Aceh

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Pemerintah Aceh bersama Diaspora Global Aceh akan menyelenggarakan International Conference on…

4 hari ago

Peringati HUT ke-80 RI, Wali Kota Lhokseumawe Serahkan Remisi Umum dan Dasawarsa

MERDEKABICARA COM | LHOKSEUMAWE - Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH, menyerahkan Remisi…

4 hari ago