Categories: Sosmas

Berdasar Survei, 33 Persen Remaja Indonesia Pernah Melakukan Hubungan Seks Penetrasi

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA – Sek bebas merupakan salah satu masalah yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa sekitar 33 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seks penetrasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia lewat mereka alat kontrasepsi Durex terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia menemukan, 33 persen remaja pernah melakukan hubungan seks penetrasi.

Dari hasil tersebut, 58 persennya melakukan penetrasi di usia 18 sampai 20 tahun. Selain itu, para peserta survei ini adalah mereka yang belum menikah.

“Ini mencengangkan. Jadi kalau mengatakan bahwa edukasi seksual itu masih tabu, saya kira ini perlu menjadi suatu data yang perlu dipertimbangkan,” kata dr. Helena Rahayu Wonoadi, Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia dalam pemaparannya di Jakarta.

Hasil temuan dari survei yang dilakukan secara daring ini juga menemukan bahwa dari 33 persen remaja tadi, setengahnya tidak menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.

Helena menambahkan, temuan ini seakan menunjukkan adanya urutan dari pengalaman seks yang diterima oleh para remaja di Indonesia. Di mana kebanyakan dari peserta mendapatkan tanda pubertas pertama di usia 12 sampai 17 tahun, menerima pendidikan seks di usia 14 sampai 18 tahun, dan merasakan pengalaman seks penetrasi pertama di usia 18 sampai 20 tahun.

Meski begitu, temuan ini mendapatkan kritik. Khususnya terkait hasil 33 persen yang diungkap dalam studi tersebut.

“Saya kira kita tidak bisa memegang ini sebagai angka prevalensi,” kata Dr. Rita Damayanti, Ketua Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia.

Rita mengatakan, penggunaan survei melalui internet juga harus dipertimbangkan mengingat tidak semua remaja bisa mengakses internet. Selain itu, dari sisi usia, pergeseran umur juga sangat menentukan. Dalam studi ini, 76 persen responden berada di usia 20 sampai 25 tahun.

“Yang dilihat di survei-survei besar saya kira berada di umur 15 sampai 18,” tambahnya.

Selain itu, perbedaan jenis kelamin serta peran gender juga bisa berpengaruh pada hasil penelitian.

Menanggapi hal tersebut, Helena mengatakan bahwa studi ini belum selesai dan masih akan dilanjutkan. Selanjutnya, mereka akan menyasar pasangan kekasih dan menikah.

“Saya katakan penelitian ini belum selesai, nanti kami juga akan menyasar pada pasangan muda dan pasangan menikah. Jadi akan ada interaksi,” kata Helena pada Health Liputan6.com.

 

Sumber : Liputan6.com

Recent Posts

Anggota DPRA Hadi Surya Apresiasi Launching Rumah Singgah Griya Tuan Tapa Aceh Selatan di Banda Aceh

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA -Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hadi Surya menyampaikan apresiasi…

4 jam ago

Polemik Petani Aceh Utara Gagal Ke Sawah

MERDEKABICARA.COM I LHOKSUKON - Keresahan masyarakat Aceh Utara yang kecewa karena tidak bisa turun ke…

15 jam ago

PT Satya Agung Klarifikasi Terkait Pemberitaan di Media Online, Ini Penjelasannya

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA - PT. Satya Agung merupakan perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit…

18 jam ago

Diskusi Krisis Air Bendungan Krueng Pase Buntu, Petani Terancam Gagal Ke Sawah

MERDEKABICARA.COM | ACEH UTARA -Jebolnya bendungan irigasi Krueng Pase pada akhir 2020 silam berdampak pada…

23 jam ago

Bupati Ayahwa Hadiri Sarasehan Nasional Bahas Tantangan Geopolitik Global

MERDEKABICARA.COM | JAKARTA - Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE., yang lebih dikenal…

3 hari ago

Kapolres Pidie Pimpin Upacara Harkitnas Ke – 117

MERDEKABICARA.COM | PIDIE -Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK., memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan…

3 hari ago